Padahal, aku hanya tinggal berdua saja dengan nenekku. Dan hanya aku yang mendengarnya. Aku tersadar mungkin itu adalah sebuah petunjuk bahwa mereka adalah orang tuanya yang selalu mementingkan keegoisannya masing-masing tanpa bisa meluangkan waktu untuk putranya. Dri yang aku dengar, sepertinya dia korban penculikan dan pembunuhan.
Semenjak saat itu, aku terus mendoakan dia agar bisa kembali ke tempat asalnya dengan tenang. Setelah satu tahun lamanya, dia tidak pernah muncul lagi. Aku pun tidak lagi merasakan kehadirannya di kamarku. Terakhir kali dia datang, dia tersenyum sambil mengucapkan kata terima kasih.
*****
Cerita di atas ditulis berdasarkan pengalaman nyata oleh narasumber. Cerita tersebut murni adanya tanpa melebih-lebihkan atau merubah suatu unsur, kejadian atau peristiwa.
Semoga terhibur 😇
Kamu punya pengalaman yang serupa atau cerita yang lebih menyeramkan lainnya? Boleh ceritakan pengalamanmu di kolom komentar 😉
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H