Mohon tunggu...
Naraya Syifah
Naraya Syifah Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan Penggembala Sajak

Tidak ada yang istimewa dari Naraya Syifah, ia hanya seorang gadis kampung yang sederhana, putri sulung dari keluarga sederhana yang disimpan banyak harapan di pundaknnya. Ia memiliki kepribadian mengumpulkan sajak di pelataran rumahnya. Pernah tergabung dalam beberapa komunitas literasi dan alhamdullilah saat ini sebagai penggerak literasi di kabupaten Subang. Ia menjalankan komunitas Pena Cita bersama teman-teman sehobinya. Kecintaannya pada literasi menghantarkannya sampai di sini. Semoga awal yang baru ini dapat lebih mengembangkan tulisannya dan merubah hidupnya. Selain menulis ia juga tergila-gila dengan K-drama yang dapat menginspirasi nya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Napas Terakhir Rinduku

1 Oktober 2022   20:32 Diperbarui: 1 Oktober 2022   20:34 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malamku menunggang rindu
Berjalan berlari menggebu-gebu
Menghampirimu ....

Di tengah jalan, rinduku mengeluh lelah
Kubaringkan ia di sebuah anyaman kayu dialasi tikar bulan sisi jalan
Dibelai-belai sang bayu yang sedang kasmaran
dengan sunyi yang kembali berlalu lalang

Gerimis yang pongah itu berjatuhan di wajahku
Malam itu dedahan di atas kepalaku ditumbangkan seekor burung gagak yang menghantarkan sebait sajak

Rinduku mati di tengah jalan
Sebelum dihantarkannya pulang

Kuburan rindu, Juli 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun