Mohon tunggu...
Naraya Syifah
Naraya Syifah Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan Penggembala Sajak

Tidak ada yang istimewa dari Naraya Syifah, ia hanya seorang gadis kampung yang sederhana, putri sulung dari keluarga sederhana yang disimpan banyak harapan di pundaknnya. Ia memiliki kepribadian mengumpulkan sajak di pelataran rumahnya. Pernah tergabung dalam beberapa komunitas literasi dan alhamdullilah saat ini sebagai penggerak literasi di kabupaten Subang. Ia menjalankan komunitas Pena Cita bersama teman-teman sehobinya. Kecintaannya pada literasi menghantarkannya sampai di sini. Semoga awal yang baru ini dapat lebih mengembangkan tulisannya dan merubah hidupnya. Selain menulis ia juga tergila-gila dengan K-drama yang dapat menginspirasi nya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Merantau Jadi Kesempatan Mengubah Hidup atau Mengubah Gaya Hidup?

7 Juli 2022   18:10 Diperbarui: 1 Oktober 2022   21:19 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman-teman yang baru saja lulus di tingkat SD/SMP/SMA dan atau sejenisnya dan saat ini ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, apakah merantau ke luar kota menjadi pilihan terakhirmu?

Kenapa harus merantau ketimbang sekolah di kampung halaman sendiri?

Kenapa harus merantau padahal jika sekolah di kampung halaman bisa sambil membantu orang tua. Selepas sekolah bisa langsung bantu beres-beres, cuci baju, masak dan lain sebagainya. Jika merantau, hal itu tidak dapat dilakukan lagi.

Bagi saya sendiri, saya lebih memilih jadi anak rantau daripada anak rumahan. Kenapa? Selain bertambah luasnya pengalaman saya, circle pertemanan saya juga akan semakin bertambah.

Saat di perantauan, saya jadi mengenal orang Tasik padahal saya orang Subang. Jika saya ingin pergi ke Tasik, saya bisa menghubungi teman saya untuk sekadar menemani jalan-jalan. Karena saya anak rantau, banyak juga teman-teman saya yang merantau dari luar kota lainnya. Sumedang, Bogor, Ciamis, Bandung, Indramayu bahkan ada yang dari luar provinsi.

Jika saya tidak merantau, teman-teman yang saya punya adalah tetangga rumah saya, tetangga kampung atau tetangga desa yang kebiasaannya pun hampir sama dengan saya. Tidak ada yang berbeda, tidak ada yang unik. Jika saya ingin berbagi cerita, hampir tidak ada cerita yang bisa saya bagi atau saya dengar.

Tetapi, karena jauh dari orang tua terkadang anak rantau memanfaatkan moment itu untuk hidup di luar batas. Apalagi kalau orang tuanya cuek, jarang menghubungi, dia menjadi lebih bebas dalam melakukan apapun selama uang saku masuk terus ke kantongnya.

Karena jauh dari orang tua, merasa tidak ada yang memperhatikan dan melihat, dia menghamburkan uangnya untuk berfoya-foya dengan teman-temannya. Eh, padahal sebelumnya ia melapor bahwa uang itu untuk beli buku.

Ilustrasi gambar: CNN Indonesia
Ilustrasi gambar: CNN Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun