Mohon tunggu...
Nara Wicaksana
Nara Wicaksana Mohon Tunggu... -

dari sudut mana saja dan bukan hanya satu sudut

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dunia Terbalik

28 April 2013   04:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:30 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

semua sudah tidak pada tempatnya ,
dia yang masih menguntit diketiak ibunya ,berada di hiruk pikuk kejamnya dunia
adalah gambaran dari sebuah keterbalikan dunia

semua sudah tidak pada tempatnya ,
seekor kera dipaksa menari
dibawah panasnya terik mentari didepan ribuan orang , meskipun lehernya terjangkit duri
adalah cermin dari sebuah dunia tempat kita berpijak

tak ada lagi kata sapaan , tak ada lagi kata gurauan
saat keterbatasan merenggut semua
tak ada lagi kata nikmati , tak ada lagi kata manjakan
saat Dunia terbalik tanpa rencana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun