Pelaksanaan Pemilihan PRESMA & WAPRESMA Di kampus Universitas Mathla'ul Anwar Banten tidak berjalan dengan mulus. Hal ini terjadi karena banyaknya temuan kejanggalan pada penyelenggara dan aksi yang tidak pantas dilakukan oleh Wakil Rektor III UNMA Banten Â
Selasa, Â (25/06/2024).
Pantauan di lapangan, setelah pemilihan selesai Tim Pemenangan salah satu Paslon meminta KPUM untuk menghitung Absensi, surat suara keluar / keseluruhan dan DPT yang ada sebagai bentuk transparansi, sebelum perhitungan. Â Setelah dihitung semua mendapat angka yang berbeda.
 Setelah melakukan banyak diskusi dengan Utusan masing masing calon tidak menemui solusi. Tim Pemenangan salah satu Paslon meminta untuk tidak d lanjutkan perhitungan diduga ada kecurangan yang dilakukan oleh Penyelenggara.Â
" Kami tidak akan tanda tangan, ini harus di Adakan PEMIRA ulang, kok bisa ke tiga data itu angkanya berbeda " Kata Hadi, Saksi paslon 01Â
Berdasarkan fakta dilapangan di temukan data yaitu : dptb dan dpt berjumlah 693 sedangkan tanda tangan absen pemilih berjumlah dan 681 di hitung kertas suara dari kotak suara berjumlah 684Â
Aksi yang dilakukan oleh wakil rektor III merupakan Dugaan Keberpihakan dalam pelaksanaan PEMIRA yang mengakibatkan kontroversi dan terjadinya Ricuh di kalangan mahasiswaÂ
" Seharusnya Wakil Rektor III memberikan solusi yang rasional dan kongkrit terhadap situasi itu, bukan malah memicu terjadinya Ricuh akibat keputusan yang di ambil " ujar Irfan Wakil Ketua BEM FSFKÂ
Kotak yang berisikan surat suara itu di bawa dan di masukan kedalam mobil.
" Seharusnya surat suara itu di bakar saja supaya tidak terjadi kericuhan karena kejanggalan PEMIRA dan diadakan pemilihan ulang, bukan wewenang wakil rektor III untuk membawa surat suara dan kotak suara " Kata Galih Ketua UKM Racana