Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui Malaikat Jibril. Al-Quran adalah kitab yang bernilai ibadah ketika membacanya apalagi mengamalkannya. Al-Quran dinukil dari generasi ke generasi dengan sangat teliti dan masif. Makanya, satu kesalahan saja atau upaya pemalsuan sekecil apa pun pasti akan diterdeteksi.
Al-Quran yang ada sekarang bersumber dari hafalan nabi dan para sahabat yang kemudian dituliskan dalam satu mushaf. Saat nabi masih hidup dilarang menulis apa pun kecuali Al-Quran. Tujuannya agar tidak tercampur antara firman Allah dan perkataan nabi sendiri.
Al-Quran diturunkan dalam dua fase kehidupan nabi. Yaitu fase Mekkah dan Madinah.
Di Mekkah nabi berdakwah selama 13 tahun. Sedangkan di Madinah sepuluh tahun. Ayat yang diturun di Kota Mekkah disebut ayat Makkiyah sedangkan yang turun di Madinah disebut Madaniyah.
Ayat atau surat yang turun di Mekkah memiliki karateristik tersendiri begitu pula ayat yang turun di Madinah memiliki karakteristik yang berbeda dengan ayat Makkiyah. Berikut adalah perbedaan antara keduanya:
Karakteristik Surat Makkiyah
Para ulama meneliti Al-Quran dan kemudian menyimpulkan. Karakteristik surat Makkiyah diantaranya:
Pertama, setiap surat yang terdapat ayat sajdah (ayat yang disunahkan kita bersujud ketika membacanya) adalah Makkiyah.
Kedua, setiap surat yang terdapat kata "kalla" (jangan begitu) adalah Makkiyah dan ini disebut dalam Al-Quran sebanyak 33 kali dalam 15 surat.
Ketiga, setiap surat yang mengandung kata "ya ayyuhannas" (Hai sekalian manusia) kecuali surat al-Hajj adalah Makkiyah, meskipun sebagian ulama menganggap surat ini juga Makkiyah.
Keempat, surat yang turun di Mekkah kebanyakan berkisah tentang nabi dan ummat terdahulu, kecuali surat al-Baqarah.