Mohon tunggu...
Suhairi Umar
Suhairi Umar Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Treveler

hobi jalan-jalan, suka bertemu orang, senang sejarah, belajar menulis pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pelabuhan Kalbut, Berita yang Mengejutkan

10 Desember 2024   22:02 Diperbarui: 10 Desember 2024   22:16 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah kapal yang sudah satu pekan di Pelabuhan Kalbut Situbondo. Kapal ini dari Pulau Sapudi Sumenep Madura. (Sumber: dukumen pribadi)

Selesai dari pekerjaan, saya mampir sebentar ke tepi pantai. Pantai yang dekat dengan lokasi acara adalah Pelabuhan Kalbut Situbondo.

Saat sampai, saya teringat kembali pelajaran geografi di SD dulu. Inilah selat Madura yang dulu saya lihat di peta.

Saya terpesona melihat panorama laut yang luas membentang.  Apalagi banyak kapal nelayan yang berjejer rapi di pelabuhan.

Warni-warni catnya menambah nuansa keceriaan. Saya jalan ke sana kemari menikmati pemandangan.

Kebetulan sore itu cuaca masih cukup cerah meskipun di tengah laut terlihat gelap. Kemungkinan di tengah laut sedang dilanda hujan atau badai topan.

Ketika asyik mengambil gambar, saya tertarik untuk lebih mendekat kepada sebuah kapal yang sedang bersandar. Ada dua orang yang sedang bahu-membahu menutupi kapal dengan terpal.

"Nika kapal deri kammah pak?" (Ini kapal dari mana pak) tanya saya pake bahasa Madura.

"Dari Sapudi Sumenep" Jawab mereka.

Menurut ABK-nya kapal ini harganya lebih dari 45o juta rupiah. Foto diambil di Pelabuhan Kalbut Situbondo.  (Sumber: dokumentasi pribadi)
Menurut ABK-nya kapal ini harganya lebih dari 45o juta rupiah. Foto diambil di Pelabuhan Kalbut Situbondo.  (Sumber: dokumentasi pribadi)

"Berapa lama perjalanan dari Sapudi ke Situbondo?" Tanya saya lagi.

"Sembilan jam." Jawab mereka sambil menarik terpal kuat-kuat agar bisa menutupi atap kapal.

"Boleh saya masuk ke dalam kapal pak?" Pinta saya.

"Boleh, silahkan, masuk saja."

Setelah memaku terpal yang mereka pasang. Mereka masuk ke dalam kapal dan melanjutkan perbincangan dengan saya.

"Kalau kapal seukuran ini berapa harganya pak?" Ucap saya sambil duduk di atas hamparan papan yang di bawahnya terdapat mesin kapal.

"Kalau ukuran kayak gini sekitar 450 juta."

"Wah, kayak beli Avanza tiga ya?"

"Iya, tapi mending beli kapal kalau punya uang segitu?"

"Kenapa pak?" Tanya saya penasaran.

"Kalau uang segitu buat beli mobil tidak menghasilkan bahkan uangnya lambat laun hilang. Tapi kalau beli kapal dipakai 24 kali perjalanan saja sudah kembali modal."

"Ah masak pak?" Tanya saya penasaran

"Benar, sekali jalan dari Situbondo ke Sapudi itu bisa bawa barang macam-macam."

"Kapal ini bisa angkut apa saja pak?" Tanya saya lagi.

"Ini kapal angkutan barang bukan nelayan. Kalau bawa barang bisa di depan, bawah, belakang dan di atas kapal. Kalau cuaca cerah bisa muat banyak."

"Ngangkut apa saja pak?"

Nelayan yang baru pulang melaut di pantai Kalbut Situbondo (Sumber: dokumen pribadi))
Nelayan yang baru pulang melaut di pantai Kalbut Situbondo (Sumber: dokumen pribadi))

"Ya macam-macam. Barang material, sembako dan semuanya."

"Kira-kira muatan lima truk bisa masuk semua ke kapal ini pak?" Tanya saya penasaran.

"Lebih mas, semen saja bisa 1000 sak belum yang lain."

Dua ABK yang saya temui ternyata masih keluarga. Paman dan keponakan. Sang keponakan masih berumur 25 tahun dan belum menikah. Sedangkan yang satunya belum saya tanya namanya karena sibuk di telepon oleh istrinya.

Terdengar suara istrinya bertanya di ujung telepone "Kapan pulang pak?"

"Ini belum bisa pulang, karena belum diijinkan oleh Syahbandar. Cuaca belum aman, resiko kalau dipaksakan." Jawab suaminya yang sudah satu pekan tidak pulang.

Istrinya khawatir karena sehari sebelumnya ada peristiwa kapal tenggelam.

Sungguh saya kaget setelah diceritakan ada sebuah kapal tenggelam di perairan Situbondo kemarin, Senin 11 Desember pukul 12.00 wib.

+++

Pantesan, banyak sekali kapal patroli polisi di sini. Gumam saya dalam hati. Ada juga kapal patroli Basarnas dan kapal Kementerian Perikanan dan Kelautan. Semua dikerahkan untuk misi penyelamatan.

Sebagaimana dilansir oleh detikjatim, KLM Lorena tenggelam di dekat perairan Situbondo setelah berangkat dari Pulau Sapudi Sumenep Madura menuju pelabuhan Kalbut Situbondo.

Satu orang nelayan tampak sedang menambatkan kapalnya di Pelabuhan Kalbut Situbondo (sumber: dokumen pribadi)
Satu orang nelayan tampak sedang menambatkan kapalnya di Pelabuhan Kalbut Situbondo (sumber: dokumen pribadi)

Menurut CNN Indonesia Kapal Lorena mengangkut 73 penumpang termasuk anak buah kapal. Dari peristiwa ini dikabarkan dua orang meninggal dan satu orang dinyatakan hilang.

Menurut penumpang yang selamat, Kapal tenggelam disebabkan oleh hantaman ombak yang sangat keras sehingga kapal mengalami kebocoran dan tenggelam.

Untungnya, di saat bersamaan melintas kapal Tanker MT Berlian Selatan dan segera memberikan pertolongan kepada para penumpang.

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun