Mohon tunggu...
narasantha
narasantha Mohon Tunggu... -

Saya lahir di denpasar dan sekarang mempunyai usaha di denpasar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Denpasar, Kota yang Aneh!!! Part 1

12 Oktober 2011   02:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:03 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat siang kompasmania,

Perkenalkan nama saya tude, asli Denpasar - Bali. Orang tua saya dari tahun 1980 an sudah membuka usaha di Jalan Gajah Mada Denpasar. Bisa dikatakan kami sudah sangat lama sudah memulai usaha di denpasar. Tetapi semenjak walikota yang baru dilantik (Saya malas menyebutkan nama, hehehehehe), Kota Denpasar menjadi satu - satunya kota besar di dunia ini yang mempunyai program mengecilkan lebar jalan, terutama jalan - jalan di pusat kota (Yang sudah jelas sudah macet, dikecilkan pula, makin gila lah macetnya). Yang saya tahu, kota - kota besar selalu menambah jalan, karena penduduk bertambah dan penghasilan bertambah. Alasan dari Bapak Walikota, adalah Denpasar akan menjadi kota budaya yang beradab. Satu komentar saya adalah Bali memang tujuan pariwisata yang sangat terkenal, terutama budayanya. Tetapi satu hal yang pasti adalah wisatawan yang berwisata ke bali untuk melihat budaya yang unik tidak pergi ke Denpasar. Ini dikarenakan denpasar adalah pusat dari segala bisnis di Bali, terutama dalam hal supplier segala macam jenis barang dan jasa.

Maka dari itu, Denpasar sebagai kota budaya sangat tidak masuk akal dan tidak pakai otak. Biarkanlah kabupaten lain yang berkembang pariwisata budayanya, tetapi kendali barang dagang dan jasa tetap dipegang Kota Denpasar yang saya cintai ini. Dimana - mana saya baca, kepala pemerintahan daerah lain (diluar bali), selalu mendorong para usahawan swasta untuk terus berkarya dan menyerap semakin banyak tenaga kerja.

Untuk hal - hal aneh berikutnya, akan saya jabarkan nanti.

Terima kasih

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun