Mohon tunggu...
Nararya
Nararya Mohon Tunggu... profesional -

Blog pribadi: nararya1979.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Film Noah Tidak Dirilis Berdasarkan Narasi Injil! Sebuah Pelurusan Semantik

4 April 2014   11:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:06 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Jelas bahwa pembuat film Noah mengklaim bahwa film tersebut dikreasi dengan pembumbuan-pembumbuan tentunya, berdasarkan narasi dalam Kejadian 6-9. Dan baik dalam konteks Yahudi maupun dalam konteks Kristen, kitab Kejadian TIDAK PERNAH dikategorikan sebagai "Injil" dalam arti literernya seperti poin ketiga di atas.

Bahkan,  teologi Islam menerima tiga pembagian terhadap Alkitab, yaitu: Taurat, Zabur, dan Injil. Ada dua hal yang bisa dicatat di sini berkenaan dengan concern pembahasan saya. Pertama, istilah "Taurat" yang digunakan di sini, digunakan dalam arti lima kitab pertama Perjanjian Lama, yaitu: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan (bisa juga dalam arti yang agak lebih luas dari kelima kitab ini, namun tidak relevan untuk disertakan di sini). Dan kedua, istilah "Injil" yang digunakan dalam tiga kategori ini, jelas merujuk kepada seluruh Perjanjian Baru (lih. pokok keempat di atas) - termasuk ada makna spesifik lainnya yang tidak relevan untuk disertakan di sini.

Dengan kata lain, baik tradisi Yahudi, Kristen, maupun Islam menerima pengategorian bahwa Kitab Kejadian yang menjadi dasar pembuatan film Noah tergolong ke dalam kitab-kitab Taurat (dari kata bahasa Ibrani: Torah). Maka saya tidak mengerti, mengapa beredar luas tanpa koreksi sama sekali bahwa film tersebut dibuat berdasarkan "Injil".

Singkat dan sederhananya, informasi bahwa film Noah dibuat berdasarkan cerita Injil adalah SATOT [SALAH TOTAL]!

Semoga bermanfaat.

Selamat pagi; Salam Kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun