********
Pertanyaan selanjutnya, apakah benar SARA itu setara secara analogis dengan korupsi? Jika tidak setara, maka saya melakukan false analogy di atas.
Titik hubung analogis yang saya tonjolkan dalam reductio ad absurdum di atas adalah bahwa baik SARA maupun korupsi merupakan dua hal yang sama-sama melanggar UU. Dan karena Anda tidak dapat membenarkan SARA sementara Anda menolak korupsi, maka adalah sah untuk menganalogikan kesalahan SARA sebagaimana Anda mengasumsikan kesalahan korupsi.
Jadi sekarang saya berharap saya telah meletakkan dasar yang kokoh untuk memproklamirkan seruan saya supaya mulai sekarang berhentilah untuk melakukan SARA!
********
Bagi kawan-kawan yang sudah membaca serta menyatakan tertarik belajar dari Aristoteles, sekarang Anda sekalian bisa melihat bahwa legacy Aristoteles dapat diaplikasikan bahkan untuk kasus-kasus yang mungkin Anda pikir Aristoteles tidak ada hubungan dengannya.
Tapi koq judulnya: "Jawaban Aristoteles", Aristoteles kan sudah mati? hahahaha mengajukan pertanyaan ini, berarti Anda mengasumsikan presuposisi yang salah mengenai "jawaban" dan "Aristoteles". Tapi sudahlah. Nanti kepanjangan.
Ya udah gitu aja dulu!
Semoga bermanfaat; dan Salam Kompasiana!
Sumber Screenshots: Di sini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H