Mohon tunggu...
Nararya
Nararya Mohon Tunggu... profesional -

Blog pribadi: nararya1979.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Istilah "Library Research" dalam Karya Tulis Ilmiah: Tepat?

22 Mei 2014   05:30 Diperbarui: 4 April 2017   17:21 3952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)"][/caption] Berhubungan dengan masa-masa penyusunan skripsi dan tesis di kalangan Perguruan Tinggi, saya masih ingin menulis sebuah topik kecil di sekitar konteks ini. Dalam proposal penelitian, entah itu skripsi atau tesis, biasanya para calon Sarjana maupun Master harus mengemukakan metode penelitian (bedakan dengan metodologi yang sudah saya bahas dalam tulisan sebelumnya) yang digunakannya untuk memperoleh data atau informasi bagi karya tulis akademisnya. Salah satu metode yang merupakan bagian dari pendekatan kualitatif adalah library research (riset perpustakaan). Jika Anda familiar dengan buku-buku mengenai metodologi penelitian, Anda pasti tahu bahwa istilah library research digunakan cukup luas. Karena keterbatasan space, saya hanya akan mencantumkan satu cuplikan tulisan mengenai metodologi penelitian yang menggunakan istilah ini disertai penjelasan mengenai tekniknya:

[caption id="attachment_307924" align="aligncenter" width="529" caption="[C.R. Kothari, Research Methodology: Methods & Techniques, 7"]"]

14006850771747083250
14006850771747083250
[/caption]Di sisi lain, beberapa tahun terakhir ini saya sering bertukar argumen dengan beberapa kawan dosen yang menolak penggunaan istilah library reseach. Menurut mereka istilah library di sini kurang tepat sasaran. Yang diteliti adalah kepustakaan atau literatur bukan perpustakaannya. Itulah sebabnya, mereka mengusulkan penggunaan istilah literature research sebagai istilah yang representatif. Menyimak cuplikan tulisan Kothari di atas, usulan penggantian istilah library research menjadi literature research langsung mengalami kendala. Usulan ini mempersoalkan ketepatsasaran yang dirasa tidak sesuai ketika kita menggunakan istilah library research. Persoalannya, dalam metode ini, yang diteliti bukan hanya literatur-literatur, melainkan juga isi perpustakaan yang non literatur, mis. rekaman audio dan rekaman audio visual. Itu berarti penggunaan istilah library dalam library research harus dipahami bukan dalam arti perpustakaan itu sendiri, melainkan isi perpustakaan yang dapat dijadikan acuan pengumpulan informasi: literatur-literatur, audio, dan audio visual. Bagi saya, istilah ini masih tepat digunakan dalam pengertian ini! Tetapi, apakah keberatan-keberatan di atas menjadi tidak relevan sama sekali? Mungkin juga tidak begitu. Berkaca pada pengalaman membimbing dan menguji skripsi dan tesis, saya melihat bahwa hanya sedikit sekali karya ilmiah yang ditulis dalam kategori metode library reseach menggunakan acuan audio dan audio visual. Jika memang tidak menggunakan referensi-referensi seperti ini, bagi saya  penggunaan istilah literature research akomodatif untuk digunakan. Jadi yang saya tolak adalah bahwa istilah library research harus digantikan sama sekali dengan istilah literature research. Ya udah, gitu aja dulu! Selamat malam; Salam Kompasiana! Tulisan terkait: Mencari Etimologi Kata "Metodologi" di Internet? Hati-hati!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun