[caption id="" align="aligncenter" width="528" caption="http://www.sjsu.edu/"][/caption] Sambil menanti tibanya waktu keberangkatan, di ruang tunggu saya sempat membaca sejumlah artikel di kompas.com. Mungkin karena masih "geregetan" dengan kedodolan FZ yang menggunakan kata sifat "anarkis" di "kamar yang salah" kemarin, mata saya terpaku pada seringnya muncul kata sifat "filosofis" dalam sejumlah artikel yang saya baca. Saya pun mencoba mengetik kata ini di kolom search kompas.com, dan hasilnya seperti tertera pada screenshot di bawah ini:
Singkat saja, kata sifat yang baku sebenarnya bukan "filosofis" melainkan "filsafati". Kata sifat "filosofis" sebenarnya terbentuk dari ejaan lama "falsafah" dan "filosof" yang dalam ejaan yang baru telah digantikan menjadi "filsafat" dan "filsuf". Berdasarkan ejaan yang baru dari kata "filsafat", seharusnya kata sifatnya adalah "filsafati".
Saya menduga, orang cenderung (termasuk saya) menggunakan kata sifat "filosofis" karena "rasa bahasa"nya terkesan lebih "enak", ketimbang "filsafati". Meski begitu, referensi bahasa sekelas KBBI seharusnya mencantumkan acuan baku yang benar untuk kata ini. Dengan mencantumkan acuan yang benar untuk kata ini, diharapkan para editor media, entah cetak maupun online atau pun elektronik, semakin "terbiasa" untuk menggunakan kata sifat baku yang benar untuk kata ini.
Sayangnya, saya mencoba mengetik kata "filsfati" di KBBI online dan hasilnya seperti di bawah ini:
Salam bae. Selamat pagi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H