Mohon tunggu...
Nararya
Nararya Mohon Tunggu... profesional -

Blog pribadi: nararya1979.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Natal, Skandal Sejarah Kelahiran Yesus

21 Desember 2014   14:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:49 1550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Itulah sebabnya, rekonstruksi Tabor tidak pernah dianggap serius oleh para pakar sejarah. Tabor hanya menampilkan sebuah rekonstruksi sejarah abal-abal semata!

Natal: Peringatan dan Tantangan

Jadi, dalam sejarah, sejak kelahiran Yesus hingga kini, peristiwa itu di kelilingi oleh "skandal" (penolakan). Skandal itu bahkan berbuah fitnah bahwa Yesus lahir sebagai hasil dari sebuah hugel (Istilahnya orang Manado-Gorontalo untuk: hubungan gelap). Fitnah semacam ini lebih didorong oleh penolakan yang berasal dari hati ketimbang fakta. Mereka tidak ingin menerima Yesus. Dan itu tidak mengapa. Tidak ada paksaan untuk orang harus menerima Yesus. Siapa pun, bebas menerima atau menolak Yesus. Tetapi, kalau Anda meminta penjelasan mengapa Yesus layak dipercaya, maka dengan sukacita kami memberikan alasan-alasannya.

Kembali kepada Matius 11:6 yang saya kutip di awal tulisan ini. Michael J. Wilkins mengomentari kata-kata Yesus dalam ayat tersebut, demikian:

This beatitude functions as both a warning and a challenge. It is a warning to those who fail to understand correctly Jesus’ identity and ministry and so fall away from faith.... It is a challenge to those with eyes of faith to stand firm in what God has revealed about Jesus in John’s own message and in Jesus’ ministry ["Ucapan bahagia ini berfungsi sekaligus sebagai peringatan dan tantangan. Ini adalah peringatan bagi mereka yang gagal memahami secara tepat identitas dan pelayanan Yesus lalu melepaskan dirinya dari iman.... Ini adalah sebuah tantangan bagi mereka yang melihat dengan percaya untuk tetap berdiri teguh di dalam apa yang telah disingkapkan Allah mengenai Yesus dalam pemberitaan Yohanes maupun dalam pelayanan Yesus sendiri"].


Precisely! Tepat sekali! Natal adalah momen peringatan dan tantangan. Peringatan bahwa penolakan terhadap Yesus bukanlah sesuatu yang baru. Penolakan-penolakan itu bukannya tidak bisa dijawab. Bisa dijawab, tetapi mereka memang ingin menolak Dia. Maka tantangannya adalah bukan hanya menerima Dia, melainkan juga tetap percaya kepada Dia di tengah berbagai tantangan daya tarik penolakan yang ada.

Akh, tak ada yang baru di bawah matahari, bukan?

Selamat menyongsong Natal bagi rekan-rekan Kristiani di mana saja Anda berada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun