Mohon tunggu...
Nararya
Nararya Mohon Tunggu... profesional -

Blog pribadi: nararya1979.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Untuk Dosen dan Mahasiswa: Jangan Abaikan Netiket Saat Ngompasiana!

2 Januari 2015   20:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:57 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_387927" align="aligncenter" width="400" caption="Netiket (uuproject.net)"][/caption]

Senang rasanya mengetahui bahwa para mahasiswa dari perguruan tinggi tertentu diwajibkan dosen untuk memublikasikan paper mereka di Kompasiana. Saya kira itu satu langkah maju dalam dinamika perkuliahan. Sesuatu yang belum pernah saya lakukan (sebagai) dosen. Mungkin nanti.

Saya tidak mengetahui persis teknis penilaian dari dosen yang bersangkutan dalam kaitan dengan tugas untuk memosting tulisan di Kompasiana. Saya menduga ada rentang jumlah pembaca yang ditargetkan bagi para mahasiswa tersebut. Dugaan ini bukannya tidak berdasar. Kemarin saya menemukan fenomena ini di dashboard saya:

14201774951000579177
14201774951000579177

14201778211996099994
14201778211996099994

Selfishness

Seperti yang Anda bisa cermati pada screenshot dari dashboard saya di atas, mahasiswa X melakukan spamming di berbagai tulisan yang pernah saya komentar dengan komentar yang isinya sama persis. Itu berarti, mahasiswa yang bersangkutan kemungkinan besar tidak membaca sama sekali tulisan-tulisan tersebut. Ia sekadar mengklik tulisan tersebut, setelah terbuka, ia langsung menuju kolom komentar kemudian semata-mata paste komentar yang sudah ia copy sebelumnya.

Entah itu yang terjadi atau tidak, yang jelas ia sama sekali tidak berinteraksi dengan tulisan tersebut.  Ia semata-mata hanya ingin mencapai tujuannya. Ia tidak memedulikan bahwa si pemilik tulisan yang ia datangi itu juga menginginkan hal serupa yaitu tulisannya dibaca dan mendapatkan interaksi. A shining example of selfishness!

Please help and Thank You

Ia selalu mengawali komentarnya dengan please help (tolong) dan mengakhirnya dengan thank you (terima kasih). Ya, "tolong" dan "terima kasih". Ia ingin memberikan kesan urgen dengan kata please help dan sopan-santun dengan kata thank you.

Sayangnya, substansinya, seperti yang saya kemukakan di atas, selfishness. Dengan substansi seperti ini, ia meminta tolong para Kompasianers yang tulisannya ia datangi untuk mewujudkan selfishness-nya kemudian berterima kasih kepada mereka jika mereka yang menolong dia memenuhi selfishness-nya.

Mereka Perlu Etiket, Bukan Hanya Tugas

Saya paham bahwa mahasiswa di atas tidak bermaksud ekstrim seperti di atas. Mungkin ia sendiri tidak berpikir sejauh itu. Tetapi, hal ekstrim di atas menjadi sebuah implikasi yang tidak dapat diabaikan dari gelagat seperti itu.

Jika begitu, maka para dosenlah yang harus diingatkan untuk hal seperti ini. Para mahasiswa mungkin saja belum bisa berpikir sejauh itu. Maka para dosen harus mengingatkan para mahasiswa tersebut bahwa tugas dengan target-target tertentu merupakan sebuah keharusan yang di dalamnya terasumsi etiket-etiket tertentu, semisal Netiket. Bila perlu, Netiket menjadi salah satu segmen penilaian yang dicantumkan secara jelas dalam silabus.

Beberapa panduan praktis

Bagi para mahasiswa yang bersangkutan yang kebetulan membaca tulisan ini, saya berharap Anda mulai memperbaiki kiprah Anda di sini. Karena itu, beberapa arahan praktis berikut ini mungkin bermanfaat membantu mengingatkan Anda:


  • Datangi tulisan dari para Kompasianers sebanyak mungkin;
  • Luangkan waktu untuk membaca semua tulisan tersebut. Anda akan mendapatkan banyak manfaat di sini. Anda bisa menggunakan teknik scanning dan skimming. Tentu para dosen sudah mengajarkan Anda teknik-teknik membaca seperti ini, bukan? Teknik apa pun yang Anda gunakan, upayakan untuk memahami substansi setiap tulisan tersebut.
  • Kemukakan komentar yang mengindikasikan interaksi Anda dengan postingan yang Anda datangi.
  • Cantumkanlah link tulisan Anda disertai sedikit informasi mengapa Anda membutuhkan "kehadiran" Kompasianer yang bersangkutan untuk membantu Anda memenuhi tugas akademis Anda.
  • Jangan lupa ucapkan terima kasih.


Ingat, jika Anda tidak memupuk Netiket yang baik di sini, Anda tidak akan mendapatkan simpati sama sekali walau tugas akademis Anda adalah tugas yang mulia dan patut diapresiasi! Bahkan, Anda mungkin menimbulkan kekhawatiran di sini bahwa di kemudian hari Anda akan menjadi sosok yang menyusahkan masyarakat dengan ilmu yang Anda miliki.

Bagaimana pun, saya mendorong Anda untuk terus bersemangat mengejar impian akademis Anda!

Vivat membrum quodlibet! [Hidup seluruh mahasiswa]
Vivat membra quaelibet! [Hidup seluruh mahasiswi]
Semper sint in flore [Semoga kalian akan tetap maju]


Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun