Sepenggal kisah dua tahun lalu, sengaja saya selipkan di sini mengakhiri testimoni ini. Saat itu, saya baru saja selesai di wisuda untuk gelar master saya yang kedua. Saya pun menelpon ayah saya yang sudah lanjut usia. Suaranya terdengar "berat" di seberang sana.
"Papa, papa tidak salah mempercayai saya," begitu kata saya kepadanya. Saya bisa merasakan luapan kegembiraan di hatinya. Saya pun berkisah tentang beberapa hal. Dia mendengarkan sambil sesekali menimpalinya. Mengakhiri obrolan telepon itu, ayah saya berkata: "Belajarlah hingga tak ada lagi yang bisa dipelajari".
Tak pernah saya duga, itu adalah kata-kata terakhir dari ayah saya. Beberapa waktu kemudian, kabar dukacita itu pun sampai ke saya. Ayah saya telah berpulang. Ada kesedihan yang sangat dalam, hingga kini. Ada pula ketenangan yang sangat dalam hingga kapan pun. Sebab gaya hidup belajar adalah warisan tak ternilai yang pernah saya dapatkan dari ayah saya!
Apa yang sedang kita wariskan, wahai para ayah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H