Mohon tunggu...
Nararya
Nararya Mohon Tunggu... profesional -

Blog pribadi: nararya1979.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Para Saksi Ahli Pihak BG, Stasis, dan Ignoratio Elenchi

13 Februari 2015   16:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:16 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Referensi:


  1. Douglas Walton, Witness Testminony Evidence: Argumentation, Artificial Intelligence, and Law (Cambridge: Cambridge University, 2008).
  2. Douglas Walton, Ad Hominem Arguments (Studies in Rhetoric and Communication; Tuscaloosa, Alabama: The University of Alabama Press, 1998).
  3. Douglas Walton, Relevance in Argumentation (London/New Jersey: Lawrence Elrbaum Associates Publishers, 2004).
  4. Douglas Walton, Legal Argumenantion and Evidence (Pennsylvania: The University of Pennsylvania Press, 2002).
  5. Antoine Arnauld, The Port Royal Logic, 1662, trans. James Dickoffand Patricia James (Indianapolis: Bobbs-Merrill, 1964).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun