Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Banyak Edukasi Sampah tapi Tidak Berubah

11 September 2024   20:05 Diperbarui: 11 September 2024   20:06 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edukasi pengelolaan sampah online pada sejuta siswa di Jakarta. (Dokumentasi pribadi)

Warga Jepang Memilah Sampah Manual 

Jawaban untuk pertanyaan kedua. Jepang adalah negara yang sangat serius mengelola sampah. Berdasarkan literatur, Jepang sangat serius karena menjadikan sampah sebagai bahaya bagi kesehatan. Keberadaan sampah dinilai sebagai sumber berkembangnya vektor jahat yang bisa merusak kesehatan warga. 

Jika warga Jepang sakit, maka produktivitas menurun. Jika produktivitas menurun, ekonomi lemah. Kelemahan ekonomi akan menyebabkan masalah yang lebih besar lagi bagi Jepang. Oleh karena itu, sampah harus diurus dengan serius.

Menurut orang Jepang yang saya kenal dan orang Indonesia yang lama tinggal di Jepang, di sana tidak ada teknologi pemilahan sampah. Sampah dipilah di setiap rumah di Jepang. Orang Jepang membeli dua kantong sampah di toko-toko dekat rumah mereka. Satu kantong untuk wadah sampah anorganik, dan satu kantong lagi untuk wadah sampah organik.

Pengangkutan sampah di Jepang ada jadwalnya. Ada waktu untuk khusus mengangkut sampah anorganik, dan waktu lainnya untuk mengangkut sampah organik. Sampah diangkut dari titik tertentu di setiap kampung atau distrik. 

Ketika akan diangkut, petugas memeriksa setiap kantong. Apakah sudah sesuai dengan jadwal pengangkutan sampah. Jika ada yang tidak sesuai, misalnya ada yang membuang sampah organik saat pengangkutan sampah anorganik, maka semua sampah di distrik itu tidak akan diangkut oleh petugas. Demikian juga jika adalah salah satu saja kantong yang di dalamnya masih ada sampah tercampur.

Kesalahan satu orang akan menyebabkan kerugian bagi banyak orang. Satu orang salah memilah sampah atau salah jadwal sampah, maka sekampung akan menanggung kesalahan itu dengan tidak diangkutnya seluruh sampah. Hal itu sebagai bentuk hukuman sosial. Agar antarwarga bisa saling memberi tahu, saling mengingatkan, dan mengawasi.

Sampah yang diangkut selanjutnya bukan untuk dibuang ke TPA. Sampah itu dibawa ke lembaga pengolahan sampah yang ada di setiap distrik juga. Sampah anorganik akan dipilah detil lagi secara manual untuk didaur ulang. Terakhir, lembaga pengelola sampah di Jepang memilah sampah hingga 18 item untuk didaur ulang.

Untuk sampah organik juga dibawa ke instalasi pengolahan sampah untuk didaur ulang jadi pupuk organik. Tidak ada yang terbuang dan hampir 100 persen sampah didaur ulang. Semua pemilahan sampah dilakukan secara manual di sumber sampah (rumah-rumah warga) dan di tempat pemilahan sampah detil untuk selanjutnya dikirim ke pabrik daur ulang.

Di Indonesia sebaliknya. Orang berlomba-lomba membuat mesin pemilah sampah. Supaya masyarakat di rumah-rumah tidak repot memilah sampah. Dengan begitu, kebiasaan tidak memilah sampah tidak perlu dihilangkan. Toh di tempat pengumpulan sampah nanti ada mesin pemilah sampah.

Faktanya, mesin pemilah sampah dalam bentuk apapun tidak bisa maksimal memilah sampah. Sudah pasti, sampah yang tercampur dari sumbernya tidak akan maksimal terpilah. Apalagi dengan jenis dan karakteristik sampah di Indonesia yang banyak mengandung air dari sisa makanan (sampah organik). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun