Keuntungan dari pemilahan sampah di sumbernya itu akan terus berdampak domino sampai ke penghematan operasional di TPA. Seluruh penghematan akan berdampak pada anggaran pemerintah. Hasil penghematan bisa digunakan untuk keperluan lain yang berkaitan dengan pelestarian dan perlindungan lingkungan.
Setelah proses penghematan atas pemilahan sampah dan seluruh efek dominonya itu, kita bisa masuk ke tingkat keuntungan selanjutnya. Yaitu, keuntungan dari hasil pengolahan sampah.
Sampah yang sudah dipilah, diangkut, dan diolah secara lebih lanjut di instalasi pengolahan sampah akan menghasilkan produk. Baik itu produk teknis dari bahan anorganik, dan produk biologis dari bahan organik. Semuanya merupakan produk yang bisa disuplai pada pihak-pihak yang membutuhkan.
Produk daur ulang teknis bisa disuplai pada pendaur ulang, dan produk daur ulang biologis disuplai pada sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Hasil dari suplai itu tentu di antaranya adalah keuntungan ekonomi. Jika bisnis ini tertata dengan baik, maka akan sangat bisa untuk membiayai keseluruhan sistem pengelolaan sampah secara mandiri.
Kemandirian yang tercipta itu merupakan bentuk keberlanjutan pengelolaan sampah. Sirkuler ekonomi yang selama ini diharapkan dapat dijalankan dengan mengawali sistem berdasarkan regulasi dan kaidah lingkungan.Â
Secara regulasi para pihak dituntut bisa melaksanakan kewajiban dan haknya masing-masing. Secara kaidah lingkungan, para pihak dapat memahami cara kerjanya masing-masing. (nra)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H