Plastik low value jadi BBM. Ada mesin namanya pirolisis. Mesin ini bisa mengubah plastik menjadi BBM. Baik plastik high value maupun low value. Alat ini sempat booming dan banyak yang membeli. Namun setelah beberapa lama, banyak mesin pirolisis itu mangkrak di TPS, TPS3R, TPA atau instalasi pengolahan sampah lain milik pemerintah.
Kapasitas pirolisis untuk mengubah plastik jadi BBM sangat terbatas dibanding volume sampah yang ada. Di samping itu butuh waktu relatif lama dalam prosesnya. Dan yang sering dikeluhkan, pirolisis itu memerlukan bahan bakar gas untuk menghasilkan BBM. Yang sering terjadi, BBM yang dihasilkan tidak sebanding dengan bahan bakar gas yang dipakai.
Pada umumnya mesin pirolisis masih terus dipakai oleh instalasi pengolah sampah yang dibiayai terus oleh pemerintah atau oleh sponsor-sponsor. Sebagai pertunjukan pengolahan sampah saja bagus, tapi secara ekonomi kurang menjanjikan.
Sama dengan pengolahan plastik low value jadi paving atau puzzle tembok untuk bangunan. Jika pengolahan itu tidak dibiayai atau disubsidi terus dengan anggaran pemerintah atau sponsor swasta, maka tingkat keberlanjutannya sangat kecil. Sebab, secara operasional tinggi, sedangkan tingkat penjualannya rendah.
Karena paving dengan bahan plastik low value tidak bisa dipasang di sembarang tempat. Hanya bisa dipasang di lokasi-lokasi tertentu yang tidak dilewati kendaraan dengan tonase berat. Begitu juga dengan puzzle tembok atau papan-papan pengganti kayu. Hanya akan dibeli oleh kalangan tertentu saja, yang benar-benar pecinta lingkungan.
Bagaimana dengan aspal mix plastik? Dengan menggunakan sampah plastik di dalam campuran aspal, seharusnya ada penghematan besar. Karena plastik jika dilelehkan akan sama karakternya dengan aspal. Sebab, plastik dan aspal berasal dari bahan yang sama, minyak mentah.
Kalau ada penghematan yang signifikan, maka jelas aspal mix plastik bisa jadi solusi masalah sampah low value itu. Tapi kalau tidak ada penghematan sama sekali atau kecil penghematannya, berarti tidak ekonomis untuk jadi solusi.
Bonusnya, selain tidak ekonomis gerakan dan pengolahan-pengolahan sampah tersebut hanya sedikit bisa mereduksi sampah plastik dari lingkungan. Sehingga secara ekologis kurang begitu berdampak.
Namun, kreativitas semua orang dan pihak dalam mengolah sampah tetap harus diapresiasi. Menjadi solusi-solusi kecil dari masalah yang besar harus terus berjalan. Sambil terus berbenah agar solusi-solusi itu tidak bertentangan dengan regulasi dan kaidah lingkungan.