Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bulan Puasa Banyak Sampah, Tidak Masalah Asalkan Dikelola

31 Maret 2022   11:10 Diperbarui: 1 April 2022   18:50 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah plastik, styrofoam, dan sisa makanan berpotensi naik volumenya saat Ramadhan. (Dokumentasi pribadi)

Komposter digunakan untuk membuang sampah organik agar terdekomposisi. Dengan komposter, sampah organik tidak lagi dibuang dan bisa dimanfaatkan sendiri sebagai pupuk organik setelah terdekomposisi sesuai kaidah dekomposisi.

Tapi sampah organik baru bisa terdekomposisi dengan baik dengan komposter yang benar dan mikroba yang sesuai kebutuhan. Jika tidak, sampah organik yang disimpan justru akan mendatangkan masalah lain, bau busuk, dan mengundang hewan pengganggu.

Wadah sampah anorganik dipakai untuk menampung sampah agar tak setiap hari membuangnya. Setidaknya dengan adanya wadah tersendiri untuk sampah anorganik, sampah bisa ditahan di rumah hingga 10 hari. 

Jika di lingkungan Anda belum ada sistem pengelolaan sampah yang benar, setidaknya pemilahan sampah itu memudahkan pemulung untuk mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang.

Dengan pola seperti itu, setidaknya ada sedikit pengurangan sampah ke TPA. Dan perilaku demikian mudah-mudahan dapat menambah pahala di bulan puasa dengan niat menjaga kebersihan dan menyelamatkan lingkungan dari sampah.

Namun, sangat baik jika perilaku tersebut dapat dilakukan bersama-sama dalam satu kawasan tertentu. Sehingga, meningkatnya volume sampah di bulan puasa bukan lagi jadi masalah melainkan berkah bagi kita semua. (nra)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun