Komposter digunakan untuk membuang sampah organik agar terdekomposisi. Dengan komposter, sampah organik tidak lagi dibuang dan bisa dimanfaatkan sendiri sebagai pupuk organik setelah terdekomposisi sesuai kaidah dekomposisi.
Tapi sampah organik baru bisa terdekomposisi dengan baik dengan komposter yang benar dan mikroba yang sesuai kebutuhan. Jika tidak, sampah organik yang disimpan justru akan mendatangkan masalah lain, bau busuk, dan mengundang hewan pengganggu.
Wadah sampah anorganik dipakai untuk menampung sampah agar tak setiap hari membuangnya. Setidaknya dengan adanya wadah tersendiri untuk sampah anorganik, sampah bisa ditahan di rumah hingga 10 hari.Â
Jika di lingkungan Anda belum ada sistem pengelolaan sampah yang benar, setidaknya pemilahan sampah itu memudahkan pemulung untuk mengumpulkan sampah yang bisa didaur ulang.
Dengan pola seperti itu, setidaknya ada sedikit pengurangan sampah ke TPA. Dan perilaku demikian mudah-mudahan dapat menambah pahala di bulan puasa dengan niat menjaga kebersihan dan menyelamatkan lingkungan dari sampah.
Namun, sangat baik jika perilaku tersebut dapat dilakukan bersama-sama dalam satu kawasan tertentu. Sehingga, meningkatnya volume sampah di bulan puasa bukan lagi jadi masalah melainkan berkah bagi kita semua. (nra)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H