Silatnas BS (dikutip dari faktualnews.co) mulai tampak geliatnya pada Agustus 2020 lalu di Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Yakni, ketika sedikitnya 120 pelaku atau pegiat bank sampah berkumpul. Yang dalam waktu dekat akan melaksanakan kegiatan Silatnas BS 2 di Yogyakarta, DI Yogyakarta.
Meski baru tampak geliatnya, Silatnas BS mengklaim bahwa komunitas itu sudah dibentuk sejak 2008. Didahului dengan adanya Forum Silaturahmi BS di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Berarti Forum Silaturahmi sudah ada bahkan sebelum pemerintah melalui KLHK menjadikan bank sampah sebagai programnya dengan Permen LHK Nomor 13 Tahun 2012.
Kompetisi ASOBSI - Silatnas BS
Berdasarkan pengalamannya masing-masing, ASOBSI dan Silatnas BS sama-sama memiliki kekuatan. Namun, di sisi pengakuan dari pemerintah, ASOBSI memiliki kekuatannya sendiri karena sudah jadi mitra KLHK. Sementara Silatnas BS belum.Â
Kendati demikian, Silatnas BS didukung oleh PT Kemasan Ciptatama Sempurna (KCS) yang merupakan salah satu produsen styrofoam terbesar di Indonesia. Silatnas BS juga didukung oleh Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) yang diklaim sebagai salah satu perkumpulan atau asosiasi pedaur ulang plastik di Indonesia.
Secara kelembagaan, tidak perlu dipertentangkan apakah Silatnas BS yang mulai bergeliat itu akan bisa menyaingi ASOBSI. Namun, akan menarik untuk diperhatikan: Apakah Silatnas BS dapat menyaingi ASOBSI dalam upaya pengurangan sampah di Indonesia?Â
Namun demikian, banyak kalangan berharap agar persatuan di kalangan pegiat dan pengelola bank sampah tetap terjaga. ASOBSI yang menjadi mitra KLHK diharapkan menjadi pemersatunya dengan merangkul semua komunitas bank sampah demi tercapainya target Indonesia Bersih. (nra)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H