Mohon tunggu...
Nara Ahirullah
Nara Ahirullah Mohon Tunggu... Konsultan - @ Surabaya - Jawa Timur

Jurnalis | Pengelola Sampah | Ketua Yayasan Kelola Sampah Indonesia (YAKSINDO) | Tenaga Ahli Sekolah Sampah Nusantara (SSN) | Konsultan, Edukator dan Pendamping Program Pengelolaan Sampah Kawasan. Email: nurrahmadahirullah@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menyoal Klaim "Ramah Lingkungan" Penggunaan Kertas untuk Kemasan

10 Agustus 2020   10:35 Diperbarui: 10 Agustus 2020   13:26 2233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Industri kertas diketahui banyak membutuhkan sumber daya. (Dok prokabar.com)

Belakangan orang-orang sedang berkampanye ramah lingkungan. Bukan hanya untuk menyelamatkan lingkungan. Tapi juga dalam rangka menyelamatkan bisnis.

Ya bisnis produk kemasan, wadah atau bungkus makanan dan minuman. Produsen yang menggunakan kertas sebagai bahan dasarnya mengklaim diri sebagai yang paling ramah lingkungan.

Plastik dan expanded polystyrene (EPS) yang dikenal dengan nama styrofoam dijatuhkan dengan klaim sebaliknya, tidak ramah lingkungan. Pembentukan opini di masyarakat dimulai.

Padahal...
Kurang dari 5 tahun lalu kita ingin menyelamatkan lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas. Coba kita ingat-ingat lagi.

Kurang dari 5 tahun yang lalu para aktivis, pemerhati, dan pegiat lingkungan mengkampanyekan anti deforestasi. Di saat itu mereka melawan penggundulan hutan yang kayu-kayu di antaranya dijadikan bahan baku pembuatan kertas.

Lalu sekarang, berubah 360. Menyatakan penggunaan kertas dalam penggunaan wadah sebagai upaya menyelamatkan lingkungan. Kertas sebagai wadah dikampanyekan dinyatakan ramah lingkungan.

Tentu kita harus berpikir dan memahami ulang frasa "ramah lingkungan". Supaya tak serampangan mengklaim suatu benda/barang ramah lingkungan atau kejam lingkungan.

Memahami Frasa "Ramah Lingkungan"

Perkembangan isu ramah lingkungan berawal dari makin banyaknya sampah. Kemudian dalam berbagai aturan dimunculkan frasa "ramah lingkungan" sebagai solusi. Sementara definisi yang jelas dan disepakati semua pihak soal ramah lingkungan masih sangat relatif.

Kertas dijadikan bahan untuk membuat kemasan, wadah atau bungkus diklaim sebagai langkah penyelamatan lingkungan. (Dok pribadi)
Kertas dijadikan bahan untuk membuat kemasan, wadah atau bungkus diklaim sebagai langkah penyelamatan lingkungan. (Dok pribadi)
Penggunaan kertas sebagai kemasan, wadah atau bungkus bisa jadi mengklaim diri sebagai ramah lingkungan karena mudah terurai di alam. Sementara plastik dan EPS sulit terurai secara alami.

Di hilir kertas memang unggul daripada plastik dan EPS. Ini di sisi pascapakai. Plastik dan EPS di hilir dan pascapakai jelas kalah unggul.

Tapi dalam pengemasan, wadah dan pembungkusan kertas bukanlah satu-satunya bahan baku. Pada banyak produk kemasan, wadah dan bungkus ditemukan lapisan plastik untuk menjaga ketahanan. Karena kertas saja tentu rusak ketika bersentuhan dengan air, minyak atau benda cair lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun