Mohon tunggu...
Rheza NarawangsaA
Rheza NarawangsaA Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang mahasiswa baru dari Universitas Muhammadiyah Malang

hobi saya tidak jauh dari yang namanya literasi (baca, tulis, diskusi)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Remaja Tanpa Insecure

20 September 2022   01:30 Diperbarui: 20 September 2022   02:39 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rheza Narawangsa Abiwardani


2022102303115547

Masa remaja juga merupakan masa terjadinya peralihan dari masa anak – anak menjadi dewasa. Saat seseorang mencapai masa remaja, mereka akan mulai mengalami berbagai macam perubahan, mulai dari fisik hingga psikis. Oleh karena itu Masa remaja merupakan salah satu masa yang amat penting sekaligus menjadi masa yang amat rentan pada manusia.

Pada masa remaja ini mereka sudah mulai mencoba untuk menemukan jati diri, dan proses ini dimulai dari sebuah pertanyaan ‘SIAPA AKU?’ Dari pertanya itu mereka mulai membentuk suatu gambaran mengenai dirinya mulai dari penampilan fisik, peran, minat, hingga nilai dan keyakinan. Pada proses pencarian jati diri, tak jarang seorang remaja mengalami rasa tidak percaya diri yang mengakibatkan timbulnya emosi negatif lainnya. hal ini disebut dengan Insecurity atau insecure.

Definisi lebih lanjut seperti ini. Insecure merupakan perasaan ragu, cemas, atau kurang percaya diri sehingga membuat seseorang merasa tidak aman. Akibatnya, orang yang insecure bisa saja merasa cemburu, selalu menanyakan pendapat orang lain tentang dirinya, atau bahkan membandingkan dirinya dengan orang lain. Pada Psikologi, insecure diartikan sebagai ikhtiar dari emosi yang timbul Ketika seseorang mengukur dirinya sendiri dan menjadikan dirinya lebih rendah dari yang lainnya.

Apa Yang Menyebabkan Insecure?

Salah satu faktor yang mempengaruhi insecure adalah berkembang nya teknologi informasi, walaupun memang dengan perkembangan ini dapat membantu kita untuk lebih mudah mendapatkan informasi dari berbagai daerah, hal ini juga mengakibatkan seseorang menjadi lebih sering untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain. Gambaran global mengenai remaja ini disebut dengan konsep diri, dan dalam konsep diri ini terdapat gambaran mengenai penampilan atau bentuk tubuh.

Mengapa remaja sering kali terlihat memperhatikan penampilan mereka?

Salah satu alasan yang membuat para remaja memperhatian penampilan mereka. Agar mereka dapat diterima di kelompok yang mereka inginkan. Para remaja juga berusaha untuk menampilkan keunikan dari dirinya untuk dapat lebih berfokus dalam mengeksplor dan mencari gaya yang unik untuk ditampilkan. Selain itu, remaja juga mempunyai cara berpikir tersendiri, yaitu egocentrism (cenderung berpikir bahwa dirinya menjadi pusat perhatian orang di sekelilingnya). Cara berpikir seperti itu membuat para remaja menjadi semakin lebih memperhatikan penampilannya karena mereka berpikir bahwa penampilan mereka akan sangat dinilai oleh orang lain walaupun tidak selalu demikian.

Apa yang Sebaiknya Dilakukan Untuk Mengatasi Rasa Insecure?

Remaja harus mulai menerapkan konsep Self – Love untuk membentengi diri dari sikap insecure. Yang dimaksud dengan konsep Self – Love atau cinta terhadap diri sendiri ini tidak hanya mencakup kepercayaan diri saja. Lebih luas nya Self – Love adalah bagaimana kita menerima dan menghargai semua yang ada pada diri mulai dari fisik, pikiran, dan juga hati. Penerapan Self – Love sangat penting untuk kehidupan sosial para remaja. Dengan menerapkan Self – Love kondisi psikis remaja tidak akan mudah terpengaruh oleh hal negative yang ada di sekitar mereka. Ada berbagai macam cara yang dapat menumbuhkan sikap Self – Love .

  • Pengetahuan diri (self knowledge)

Mengetahui tentang diri sendiri sangat penting untuk menerapkan konsep cinta diri. Seperti kata pepatah “witing tresno jalaran soko kulino” atau “tak kenal maka tak sayang” jika kita ingin lebih mencintai diri kita maka Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan mengenal diri kita lebih dalam.

  • Penerimaan diri (self acceptance)

Setelah cukup mengenal diri Langkah selanjutnya untuk mencapai Self – Love ini adalah dengan menerima nya. Kita harus memahami bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna, pasti akan tetap ada kekurangan dalam kesempurnaan yang kita anggap itu.

  • Pengguasaan diri

Dalam Stoicsm terdapat ajaran untuk dapat membantu untuk mengendalikan diri yang dinamakan dengan Dikotomi Kendali. Inti dari ajaran ini adalah “Some things are up to us, some things are not up to us -Epictetus” maksud dari kalimat di atas merupakan bentuk dari pengendalian diri dimana ada sesuatu yang dapat kita kendalikan dan ada sesuatu yang tidak dapat kita kendalikan.

  • Up to us (dapat kita kendalikan):
  • Pertimbangan, opini, atau persepsi kita.
  • Keinginan kita.
  • Tujuan kita.
  • Segala sesuatu yang merupakan pikiran serta Tindakan kita sendiri.
  • Not up to us (tidak dapat kita kendalikan):
  • Tindakan orang lain.
  • Opini orang lain.
  • Kesehatan kita.
  • Kekayaan kita.
  • Kondisi kita saat lahir (jenis kelamin, orang tua, suku, kebangsaan, warna kulit, dan lain – lain.

Dengan memperhatikan mengendalikan tindakan dan pikiran, kita tidak akan mudah terpengaruh oleh segala sesuatu yang berada di sekitar kita dengan sadar bahwa semua itu tidak berada dalam kendali kita dan lebih berfokus pada apa yang dapat kita kendalikan (pikiran dan tindakan).

REFRENSI

Salsabila, A. Dkk. (2012). Self Love Untuk Meningkatkan Harga Diri of Universitas Airlangga.

Henry, Patricia W. (Eds). (2019). Filosofi Teras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun