[caption caption="Susunan materi per minggu dari kursus Change Management"][/caption]Sesuatu yang diperoleh secara gratis, biasanya akan dinomorduakan dibandingkan jika saya mengeluarkan sejumlah uang untuk memperolehnya. Sekolah gratis akan mendapatkan perlakuan berbeda dibandingkan jika sekolah harus membayar. Karena gratis, merasa tak mengeluarkan uang, maka menjalaninya pun seenaknya. Jarang masuk, jarang mengerjakan tugas. Karena gratis, rasa tanggungjawabnya jadi kurang, apalagi jika tak ada guru yang memantau perkembangan belajarnya.Â
Berkaitan dengan yang gratis-gratis, berkaitan juga dengan belajar, kini ada kursus online gratis yang diselenggarakan oleh PT Education Technology Indonesia. Kursus online gratis ini bisa diakses dengan membuka halaman web IndonesiaX. Daftarnya juga nggak ribet. Tidak banyak isian yang harus diketikkan calon peserta. Setelah terdaftar, kita bisa memilih kursus apa saja yang ingin diikuti dari beberapa kursus yang ditawarkan.
[caption caption="Daftar kursus yang saya ikuti di IndonesiaX"]
Dari halaman dashboard ini, kita bisa melihat materi dari setiap kursus yang kita ikuti. Bahkan kursus yang telah kadaluwarsapun masih tetap bisa kita lihat. Jadi sewaktu-waktu ingin belajar, bisa membuka-buka lagi. Di dashboard saya, terlihat nilainya 0, dan untuk mendapat sertifikat keikutsertaan, saya harus memperoleh nilai minimal 50. Jika menginginkan sertifikat, maka sertifikatnya akan dicetak dan dikirimkan ke alamat kita. Dengan membayar sejumlah uang tentunya, anggaplah biaya cetak dan kirim. Kursusnya sudah gratis, masa sertifikat mau gratis juga. Bagi para guru, sertifikat ini bisa buat nambah angka kredit lho, walau besaran nilainya masih dalam perdebatan. Karena para pengambil kebijakan di pusat sampai saat ini belum sepakat, berapa konversi jam pembelajaran online dengan jam tatapmuka. Kita tunggu saja sampai mereka sepakat.
Balik lagi ke dashboard saya, kenapa nilai saya 0? Nah, ini yang saya maksudkan dengan meremehkan yang gratis tadi. Karena gratis, saya jadi jarang buka materi dan tidak mengerjakan tes yang ada setiap akhir sesi mingguan. Dengan kata lain, saya ini tidak disiplin dalam mengikuti kegiatan pembelajaran online.
Dari pengalaman saya beberapa kali mengikuti kegiatan edukasi online, saya rasakan belajar secara online itu sebenarnya lebih berat lho dibandingkan jika pembelajaran dilakukan secara tatap muka. Belajar online itu menuntut pesertanya untuk memiliki karakter yang kuat, karakter baik tentu saja. Jadi, kalau Anda merasa perlu untuk memupuk dan mengembangkan karakter baik dalam diri Anda, sebaiknya anda mengikuti kursus online gratis di indonesiaX. Karakter baik macam apa sih?
Pertama, disiplin
Materi kursus sudah dipecah-pecah dan disampaikan secara mingguan. Dalam satu minggu bisa jadi ada beberapa topik materi, ada video dan bahan bacaan yang dapat dipelajari. Diakhir sesi ada tes yang harus dikerjakan. Nah, peserta harus disiplin dalam mempelajari materi setiap minggunya, jangan menunda-nunda. Karena jika menunda mempelajari materi minggu ini, bisa dipastikan minggu depan akan menambah beban. Karena harus mempelajari materi diminggu yang sedang berjalan dan minggu yang telah lewat. Tepati dan patuhilah jadwal yang sudah disusun, maka Anda tak akan ketinggalan materi yang disampaikan.
Sebagimana dalam kehidupan kita, janganlah menunda-nunda pekerjaan/kegiatan yang harus kita lakukan. Mulai dari bangun tidur, sampai tidur lagi. Tepatilah jadwal harian kita, maka semuanya pasti akan berjalan baik dan tidak akan merepotkan diri kita.Â
Kedua, jujur
Ada tes mingguan yang harus dikerjakan oleh peserta. Tak ada yang mengawasi. Aplikasi juga tidak otomatis mengunci perangkat komputer kita. Artinya kita bebas berpindah-pindah aplikasi. Bebas untuk membuka-buka materi, baik yang tersaji di layar komputer kita, ataupun materi yang bisa jadi telah kita cetak. Â
[caption caption="Model pilihan ganda dalam tes mingguan di indonesiaX"]
Kegiatan ini pun melatih mental kita dalam kehidupan sehari-hari. Apakah dalam keadaan sendirian maupun ditengah keramaian kita tetap bisa berlaku jujur? Apakah kita bisa jujur terhadap diri sendiri? Apakah kita hanya jujur saat ada orang banyak? Apakah kita cuek saja melihat orang lain berbuat curang?Â
Ketiga, Teliti
Peserta hanya diberi satu kali kesempatan untuk menjawab soal-soal yang dalam tes mingguan. Sekali jawaban di submit, kalau di IndonesiaX menggunakan tombol CEK FINAL, maka peserta tidak bisa mengubah lagi jawabannya. Nilai akan langsung terekam dan bisa dilihat oleh peserta. Hal ini melatih peserta untuk teliti dalam membaca soal dan setiap alternatif jawaban sebelum memutuskan untuk memilih jawaban yang menurutnya paling benar.Â
Keempat, manajemen waktu
Materi yang disajikan secara periodik, setiap minggu ada materi baru, setiap minggu ada tes, menuntut peserta untuk bisa mengatur waktu dengan baik. Dalam edukasi online, peserta sendirilah yang menentukan kapan mau belajar. Kapan mau online mengakses materi maupun mengerjakan tes. Peserta harus pandai mengatur waktunya dengan baik, kapan mengerjakan hal-hal yang memang menjadi tanggungjawabnya dalam kehidupan, kapan berkonsentrasi mengikuti sesi online. Dengan pengaturan waktu yang tepat, maka pekerjaan tidak akan terbengkalai, pelajaran juga bisa diselesaikan tepat waktu.
Itulah beberapa pelajaran yang berkaitan dengan karakter yang saya rasakan setelah mengikuti sesi pembelajaran online. Pembelajaran yang tidak tertulis dalam kursus apapun, namun dapat dipahami dan dirasakan setelah menjalani pembelajaran online.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H