Siswa Tidak Diberi Ruang untuk Bereksplorasi: Guru yang hanya mengikuti kurikulum cenderung menganggap bahwa tujuan utama mereka adalah untuk mengajarkan pengetahuan yang ada, tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat mereka atau mengembangkan keterampilan kreatif.
Penekanan pada Nilai dan Ujian: Dalam kelas seperti ini, siswa mungkin merasa lebih dihargai berdasarkan nilai dan ujian, bukan berdasarkan usaha, kreativitas, atau sikap positif. Ini dapat menciptakan suasana belajar yang didorong oleh tekanan untuk mencapai hasil yang sempurna, bukan oleh rasa ingin tahu atau keinginan untuk belajar.
Kurangnya Adaptasi terhadap Kebutuhan Siswa: Guru yang terlalu terikat pada kurikulum sering kali kesulitan untuk menyesuaikan metode pengajaran dengan berbagai gaya belajar siswa. Mereka mungkin kurang fleksibel dalam menangani keragaman kemampuan atau minat siswa.
Kepemimpinan adalah hal penting  bagi guru, karakter adalah kata kuncinya, para guru yang memiliki kepemimpinan berbasis karakter tentu hanya memiliki satu alasan yaitu tidak ada alasan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H