Mohon tunggu...
NAQOY CENTER
NAQOY CENTER Mohon Tunggu... Dosen - Motivator

pisau diasah oleh batu dan manusia diasah oleh manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Zyvaa Naqoy, Siswa MAN 1 Tangsel di Hari Sumpah Pemuda

29 Oktober 2024   07:41 Diperbarui: 29 Oktober 2024   07:59 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MAN 1 Tangsel menjadi tempat yang istimewa bagi Zyvaa dan teman-temanya, bagaimana tidak?, dirinya mewakili temanya memberikan orasi dan pidato sekaligus story telling tentang Indonesia melalui Bapak Proklamator Indonesia (Soekarno), sebenarnya kalau dalam bahasa indonesia lebih mudah, masalah yang menarik adalah Zyvaa melakukanya dalam bahasa inggris, silahkan klik https://youtu.be/zBoCVHocu_c?si=HEXYQFwb4wZi9Rkv , bagaimana Zyvaa menyampikan selama 9 menit tentang ide-ide Bung Karno dalam menata Indonesia diawal. 

Zyvaa di MAN 1 Tangsel/dokpri
Zyvaa di MAN 1 Tangsel/dokpri

MAN 1 Tangsel adalah Madrasah yang memberikan motivasi dan kolaborasi bagi siswa-siswinya menjadi pribadi yang percaya diri dan memiliki motivasi tinggi dalam ibadah dan prestasi. Zyvaa sendiri memiliki kembaran yang sama-sama di MAN 1 Tangsel yaitu Zaara Hayat Yusuf, apa yang Zyvaa lakukan di hari sumpah pemuda merupakan bukti bahwa generasi Z juga memiliki kepeduliam tinggi terhadap NKRI, anak-anak muda menyampaikan pesan melalui pola -pola yang dinamis dan modern dalam mencintai bangsanya sendiri, jadi jangan dikira jiwa anak-anak Gen-Z lemah dalam nasionalisme. 

Zyvaa Naqoy/dokpri
Zyvaa Naqoy/dokpri

Kunci keberhasilan Zyvaa dalam membawakan Story Telling adalah :

1. Dukungan dari keluarga , kedua orang tua Zyvaa meluangkan waktu untuk mendengarkan dalam latihan tampil Public Speaking, baqhkan Zyva sendiri adalah anggota Naqoy Public Speaking Academy (NPSA) yang diadakan setiap hari selasa pukul 20.00-22.00 Wib. Mendapatkan dukungan dari ayah bunda adalah support system yang ajaib dan penuh keberkahan. 

Zyvaa di MAN 1 Tangsel/dokpri
Zyvaa di MAN 1 Tangsel/dokpri

2. Dukungan dari teman di MAN 1 Tangsel, teman-teman di kelasnya adalah kekuatan bagi Zyvaa yang memukau penampilanya di MAN 1 Tangsel, hakikat suskes memang tidak bisa sendian, sukses membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari teman-teman. 

Seseorang yang memiliki teman-teman yang hangat dan saling mendukung hal ini menunjukan satu hal menurut Goleman , Dalam perspektif Daniel Goleman, kecerdasan emosional adalah kemampuan mengelola dan memahami emosi dengan bijaksana. Ini melibatkan kesadaran diri, pengelolaan emosi, motivasi, empati, dan,  keterampilan sosial . 

3. Dukungan dari dalam dirinya sendiri, inilah motivasi intrinsik yang memiliki kekuatan 88 % mengalahkan motivasi ektrinsik. Setiap orang ingin dihargai, dicintai, dibanggakan dan dihormati. Maslow menyampaikanya dalam teori kebutuhan.

Dalam teori kebutuhan ini Abraham Maslow juga mengungkapkan bahwa seorang individu haruslah memenuhi kebutuhan mereka, Abraham Maslow membagi kebutuhan tersebut dibagi dalam lima tingkatan dengan urutannya masing-masing. Adanya tingkatan kebutuhan tersebut mengharuskan individu memenuhi kebutuhan mereka mulai dari tingkatan terdasar dari kebutuhan paling bawah sampai aktuliasi diri.

Dukungan teman/dokpri
Dukungan teman/dokpri

Jangan malu kawan, anak-anak muda banyak keempatan untuk menjadi pemimpin, sebanarnya banyak yang mengatakan bahwa memimpin orang lebih mudah dibandingkan memimpin diri sendiri. Karena dalam memimpin diri sendiri dalam teori Keceradasan emosi ada 2 emosi yang harus dikendalikan :

1. kecerdasan emosi tinggi, yaitu mampu mengendalikan perasaan marah, tidak agresif dan memiliki kesabaran, memiliki akibat sebelum bertindak, berusaha dan mempunyai daya tahan untuk mencapai tujuan hidupnya, menyadari perasaan diri sendiri dan orang lain, dapat berempati pada orang lain dapat mengendalikan mood atau perasaan negatif, memiliki konsep diri yang positif, mudah menjalin persahabatan dengan orang lain , mahir dalam berkomunikasi, dan dapat menyelesaikan konflik sosial dengan cara damai 

2. Kecerdasan emosi rendah, yaitu bertindak mengikuti perasaan tanpa memikirkan akibatnya, pemarah, bertindak agresif dan tidak sabar, memiliki tujuan hidup dan cita-cita yang tidak jelas, mudah putus asa, kurang peka terhadap diri sendiri dan orang lain, tidak dapat mengendalikan perasaan dan mood yang negatif, tidak mampu menjalin persahabatan yang baik dengan  orang lain, tidak mampu berkomunikasi dengan baik, dan menyelesaikan konflik sosial dengan kekerasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun