Mohon tunggu...
NAQOY CENTER
NAQOY CENTER Mohon Tunggu... Dosen - Motivator

pisau diasah oleh batu dan manusia diasah oleh manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Disertasi "Strategi Peningkatan No Box Leadership" untuk Keberhasilan Pengelolaan PTS

1 September 2024   19:35 Diperbarui: 1 September 2024   19:50 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disertasi UNPAK/dokpri

Konsultasi disertasi adalah awal yang baik untuk memulai, setelah semester 2 kuliah doktoral di kampus Universitas Pakuwan akhirnya memasuki semester 3 yaitu persiapan proposal Disertasi. Sebenarnya tema utamanya adalah tentang bagaimana strategi peningkatan  keberhasilan Perguruan tinggi swasta di Kota Tangsel melalui No Box Leadership. Sebenarnya No Box sendiri merupakan konsep yang di usung oleh Naqoy dan Umi Rusliowati (2023) dan buku No Box Leadership (2024) , teorinya sendiri menggunakan konsep  WICS (Sternberg, 1997) yaitu Wisdom, Intellegency, Creativity, Syhntesis. 

Artinya kepemimpinan No Box memiliki ciri keempat hal tersebut , pertama adalah Wisdom,  Konsep wisdom (kebijaksanaan) menurut Robert J. Sternberg, yang diperkenalkan pada tahun 1997, adalah bagian dari teorinya tentang kecerdasan yang dikenal sebagai "The Balance Theory of Wisdom". Sternberg mendefinisikan kebijaksanaan sebagai kemampuan untuk menggunakan kecerdasan dan pengetahuan dalam cara yang seimbang, mempertimbangkan berbagai perspektif, dan mencapai kebaikan bersama. Kebijaksanaan ini mencakup keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan, termasuk kepentingan pribadi, kepentingan orang lain, dan kepentingan kolektif (misalnya, masyarakat atau dunia).

Teori No Box Leadership 

Disertasi 2/dokpri
Disertasi 2/dokpri

                      Ciri-ciri Utama Wisdom Menurut Sternberg:

  • Penilaian yang Baik: Kebijaksanaan melibatkan kemampuan untuk membuat keputusan yang bijaksana dengan mempertimbangkan dampak dari berbagai alternatif.

  • Kepekaan Etis: Seseorang yang bijaksana tidak hanya mempertimbangkan apa yang paling menguntungkan, tetapi juga apa yang paling etis dan adil.

  • Empati dan Altruisme: Kebijaksanaan sering kali dikaitkan dengan kemampuan untuk berempati dan peduli terhadap kesejahteraan orang lain.

  • Pertimbangan terhadap Kompleksitas: Orang bijaksana mampu mempertimbangkan kompleksitas situasi dan mengelola berbagai perspektif yang saling bertentangan.

              Kebijaksanaan, menurut Sternberg, bukan hanya tentang memiliki pengetahuan, tetapi juga tentang menggunakan pengetahuan itu dengan cara yang bermanfaat dan bermoral. Dalam kehidupan sehari-hari, ini berarti membuat keputusan yang tidak hanya baik untuk diri sendiri, tetapi juga baik untuk orang lain dan masyarakat. Kebijaksanaan juga melibatkan kemampuan untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakan, menjaga keseimbangan antara kebutuhan pribadi dan kebutuhan kolektif, dan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun