No Box Leadership Woman, Hj Tini Indrayanthi Benyamin Davnie

Nama Hj Tini Indrayanthi mungkin bagi masyarakat Kota Tangsel mudah diingat, namun untuk masyakarat luas dari Sabang sampai Maureke nama ini masih belum dikenal, akan tetapi akan berbeda ketika namanya ditambah dengan nama belakang "Benyamin Davnie", orang lebih banyak mengenalnya sebagai Walikota Tangerang Selatan periode 2021-2024.  Drs.H.Benyamin Davnie Sebelumnya adalah Menjadi Wakil Wali Kota Tangerang Selatan selama dua periode mendampingi Wali Kota Airin Rachmi Diany . Dibalik ketekunan dan kesabaranya meniti karir dari bawah selalu ada seorang perempuan yang tiap malam bangun memohon ampun dan mendoakan suaminya, dalam lafal doanya tidak lepas mendoakan anak -anak dan suami tercintanya, dalam perjuangan menemani suami sejak masih staf biasa di Pemkab Tangerang , Karier sebagai pelayan masyarakat dimulai dari bawah, mulai dari Staff Pelaksana, kemudian naik menjadi Kasubag, Kabag, hingga Kepala Dinas. Ia pernah menjabat sebagai Camat Ciledug, kemudian pindah ke Cisoka, dan Tigaraksa. Karier tertinggi sebagai aparatur sipil negara dicapainya saat menjabat Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Tata Ruang di Kabupaten Tangerang. 

Pertanyaan besarnya adalah siapakah sosok yang  menemaninya pada saat masa-masa sulit sampai  sekarang telah menjadi pohon rindang dengan buah yang manis, jawabnya adalah istri tercinta Hj Tini Indrayanthi. Dalam Teori The7Awareness bagian kelima adalah Awareness of Wisdom, dibagian ini ada istilah pohon kebijaksanaan. Dalam gambar sebuah pohon maanakah yang paling mulia?, jawabanya adalah bukan buah atau dahan dan batangnya namun yang paling mulia dari sebuah pohon adalah akar. Sebuah akar rela mencari sumber makanan, air dan sebagainya namun ketika tumbuh besar dan semakin besar bahkan berbuah , hampir tidak ada yang memuji "akar" namun yang dpuji adalah buahnya. Kini pohon itu telah banyak buah manisnya, dari Buah termanis dan  termasyhur adalah suami tercinta (Drs. H. Benyamin Davnie) yang merupakan Walikota Tangerang Selatan, buah manis kedua adalah Anissa Amandasari yang merupakan lulusan The London School of Public Relations, yang memiliki "passion" dalam bidang EO dengan latar belakang S.Kom. 

Buah manis kedua adalah Erlangga Yudhanugraha , lulusan Hukum dari UPH (Universitas Pelita Harapan) yang memiliki jiwa wirausaha seperti halnya ibunya, Buah manis berikutnya adalah Rinaldi Indra Fadillah yang memiliki hobi balap sepeda dan menembak  menunjukan karakter kepeimpinan seperti Ayahnya, Bimo Masaji  memiliki 'passion' dalam hal seni seperti Ayahnyaa, Meneruskan menjaga sanggar group band yang dulu ayahnya bangun bersama temanya. Diujung dari kelima pasangan Hj Tini Indrayanthi dan H.Drs .Benyamin Davnie adalah Kania Khairunnisa  yang memiliki makna sebaik-baiknya perempuan menjadi simbol bahwa semua anak-anaknya adalah yang terbaik dalam bidangnya masing-masing.

Setiap ibu di seluruh dunia adalah akar bagi anak-anaknya, ia ditimbun oleh tanah bahkan diinjak-injak namun tetap ikhlas mencari sumber air, uniknya pada saat berbuah dirinya dengan ikhlas siap tidak menerima pujian. Sebuah akar pohon bisa berjarak puluhan meter dari pohonya, hal serupa dengan Hj Tini Indrayanthi yang melakukan "riyadhoh" kalbunya demi kesuksesan suami dan 5 anaknya. Dalam buku 21 days to be Transhuman dijelaskan bahwa kebiasaan seorang ibu akan membuka jalan sukses anak-anaknya dan kebiasaan seorang istri akan membuka jalan sukses suaminya dimasa yang akan datang. Ketekunan dan kesabaran dalam menjalani istiqomah ditunjukan oleh dirinya dari dulu sampai anak-anaknya menginjak dewasa, bahkan telah memberikan cucu tersayang kepadanya. 

Kita semua belajar dari ketekunan dan kesungguhan hati seorang ibu bernama Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim As. Ketika ditinggalkan oleh suami di tempat sunyi dan gelap, tidak ada kehidupan dan makanan. Mendengar anaknya menangis keras maka langsung berlari kecil mencari air dari bukit Sofa menuju Bukit Marwah. Tidak hanya sekali namun berulang-ulang kali sampai 7 kali, ketika badanya lelah belum mendapatkan air tersebut, akhirnya anak laki-laki kecilnya bernama Ismail AS memukulkan kakinya ke tanah dan keluarlah air yang terus menerus sehingga dinamakan "zam zam". Dari persitiwa tersebut kita menemukan "One Minute Awareness" bahwa ikhtiar, Riyadhoh bagi seorang ibu akan memberikan hasil nyata kepada anak-anaknya. Bahkan dipastikan setiap kesuksesan seorang anak seperti halnya Walikota Tangsel  Drs.H.Benyamin Davnie faktor terkuatnya adalah memiliki seorang ibu yang berkekuatan "istiqomah".

Ibu dari Annisa Amandasari, Erlangga Yudhanugraha, Rinaldi Indra Fadillah, Bimo Masaji dan Kania Khairunnisa memiliki rahasia istiqomah dalam ibadah sehingga menjadi jalan sukses untuk 5 anaknya, terkadang Tuhan sengaja membalas doa hamba-Nya tidak secara tunai namun ditunda dan dititipkan melalui kesuksesan dan kemasyhuran anak-anaknya.  Hj Tini Indrayanthi adalah seorang pemimpin seperti akar, pemimpin yang telah melampaui pikiran dan kearifan dan bertahan di tahta keikhlasan, mengambil konsep The7Awareness Leadership, bukan lagi level pertama yaitu thinking leadership, atau kelima yaitu Wisdom Leadership namun sampai ditangga ketujuh adalah Surrender Leadership (pemimpin dengan kekuatan ilmu ikhlas). Ketika seorang pemimpin masih di level pikiran (In the Box), pada saat pemimpin di level kearifan diri (Out of the box) sementara ketika pemimpin dikuasai hatinya oleh ilmu ikhlas (No box Leadership), maka yang adalah adalah kegembiraan jiwanya dengan merayakan  syukur atas setiap anugrah yang diterima dalam setiap saat, bahkan sebuah kutipan dalam buku The Heart of 7 Awareness "Hj Tini Indrayanthi mendapatkan syurga sebelum waktunya".  Sampai jumpa di hari ibu, 22 Desember 2022 yang special dari Naqoy Center untuk Tangsel.