Mohon tunggu...
Naqoy The7Awareness
Naqoy The7Awareness Mohon Tunggu... Penulis - Trainer & Konsultan Leadership SDM di BUMN
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis buku laris The7awareness, Pemecah rekor MURI 2009, Master Trainer dan Sang Penutur Kesadaran indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

No Box Leadership Unpam (H Darsono) by Naqoy

24 Januari 2022   15:22 Diperbarui: 24 Januari 2022   16:12 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam bahasa Arab, "berkah" berasal dari kata barokah yang memiliki arti nikmat. Dalam istilah atau bentuk kata lain dalam bahasa Arab juga disebut mubarak dan tabaruk.Imam Al-Ghazali juga membahas tentang makna kata berkah yaitu berarti bertambahnya kebaikan. Para ulama pun juga menterjemahkan makna kata berkah adalah segala hal yang berlimpah, baik dari aspek spiritual atau material. Termasuk di dalamnya kasih sayang, ketenangan, kenyamanan, waktu, usia, dsb.

Termasuk dengan dengan kehadiran Al-Quran dalam hidup manusia, disebut dalam Al-Quran surat Shaad ayat 29, "Ini (Al-Quran) adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapatkan pelajaran." Dalam ayat lain, disebutkan juga kata berkah. "Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi." (QS. Al-A'raf: 96).

Dari Al-Quran (Al-A'raf: 96) bisa diambil sebuah hikmah bahwa keberkahan adalah terpenuhinya segala nikmat materi yang dibutuhkan oleh manusia. Allah menyiapkan langit dan bumi untuk menjadi sumber-sumber keberkahan bagi hamba-hamba-Nya.Terdapat beberapa indikator kepemimpinan yang melampaui efektivitas menggapai kemuliaan yang berdampak kebahagiaan di dunia dan akhirat. Adapun ciri-ciri mengelola keberkahan dalam pandangan Al-Quran adalah :

  1. Merasakan Nikmat dan Beramal Shaleh

"Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam" (QS: Al-An'am: 125)

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa keberkahan hidup dari Allah salah satunya adalah dengan merasakan nikmat Iman dan Islam serta kenikmatan dalam beribadah. Tentunya tanpa ada perasaan tertekan, berat, atau merasa payah dalam menjalankannya. Misalnya saja, saat melaksanakan sedekah. Maka kita akan merasakan keutamaan sedekah tersebut dan manfaatnya dalam hidup. Sehingga ringan untuk melaksanakannya.

 Kepemimpinan "No Box" yang dilakukan oleh H.Darsono dalam menjalankan UNPAM dibangun dari awal selalu mendapatkan kemudahan menjalanya, bahkan di kala Pandemi Covid 19 pembangunan fisik kampus Unpam yang ada di Viktor Serpong Tangerang Selatan tampak megah dan mempesona. 

Tidak kalah hebat adalah pembangunan kampus Universitas Sutomo di Serang bahkan dengan anggaran 2 T, Melakukan pembangunan kampus dengan mengelola keberkahan rezeki yang akhirnya datang dari berbagai sumber keuangan "yang tidak terduga". Dalam salah satu wawancara saya dengan H.Darsono di kediamanya dijelaskan bahwa dalam situasi "double distruption " justru asset diamnya berupa tanah di Kawasan Serang kemudian ditawar untuk dijadikan kawasan industri  khusus sehingga harga tanah melejit.

Selalu ada saja jalan rezeki yang tidak terduga bagi mereka yang mengelola usahanya bukan sebetas kepentingan materi (keuntungan) semata. Ada motivasi yang jauh lebih besar dan kuat dibandingkan sebatas keuntungan keuangan yaitu kebahagiaan membantu orang banyak mencapai kualitas hidup yang semakin baik. 

Selain karakter kepemimpinan dirinya, selalu memberikan nilai lebih kepada orang lain termasuk kepada orang tua yang selama ini berpikir bahwa Pendidikan anak-anaknya tidak akan mungkin sampai ke jenjang perkuliahan semuanya dipatahkan oleh "tata nilai" yang dimiliki oleh H.Darsono. Ada ribuan orang tua  yang merasakan kebahagiaan ketika anaknya di wisuda, dari yang sebelumnya "impossible" menjadi "possible".

  1. Konsisten dalam Kebaikan

"Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya (Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus" (QS Ali Imron: 101)

Konsisten dalam kebaikan artinya kita terus berpegang teguh pada perintah Allah dalam kondisi apapun. Orang yang dalam hidupnya penuh dengan keberkahan maka dia akan menjalankan kebaikan tersebut secara konsisten sampai akhir hidupnya. Walau banyak tekanan justru bukan semakin membuat dirinya tidak kehilangan semangat dan optimism. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun