Bagian pertama dalam The7Awareness adalah The art of esoteric thinking, saya sudah menuliskanya disini minggu lalu, tangga kesadaran kedua menjadi Manusia di atas rata-rata yang kedua adalah The art of esoteric silence,  dalam salah satu "Quotes" di buku The7Awareness ataupun The Heart of The7Awareness dijelaskan bahwa "To Live We Need water, To meaningfull life we need silence" , ternyata untuk hidup  hidup semua mahluk membutuhkan air, manusia, binatang bahkan tumbuh-tumbuhan . Namun untuk hidup yang bernilai, di atas rata-rata kita semua membutuhkan "silence".Â
Dalam training The7Awareness ada sebuah rumus namanya "S-R" Stimulus - Respon", kebanyakan manusia rata-rata setiap ada Stimulus (Rangsangan) akan memberikan Respon, saya ingin memberikan sebuah contoh nyata, suatu hari seorang teman dihubungi oleh seseorang yang memberitahu bahwa anaknya terjatuh dari lantai 4 di sekolahnya, sekarang sedang di ruang operasi RS, mendengar berita tersebut dirinya langsung panik dan bingung, dari suara penelpon bisa mengarahkan dirinya untuk melakukan transfer senilai 50 Juta, jika tidak dirinya akan kehilangan anaknya.Â
Uniknya, dirinya menghubungi pihak sekolah ternyata hp guru dan fix phone semuanya gagal dihubungi, dirinya semakin percaya bahwa anaknya memang benar-benar sedang di RS.Â
Teman saya teringat rumus dalam The7Awareness tentang silence, dirinya langsung berwudhu dan duduk selama 5 menit, tidak mengangkat penelpon dan berafirmasi dengan kalimat 'Alhamdulillah Ya Allah anak saya sehat", pada saat mengucapkan hal ini air matanya menetes , rasanya batinya memgarahkan kedalam pikiranya untuk menuju langsung ke sekolah anaknya saja.
Akhirnya dirinya malaju ditemani salah satu keluarga ke sekolah dan ternyata anaknya sedang belajar dan bercanda dengan teman-temanya, anaknya awalnya bingung melihat kedatangan ibunya, namun semuanya akhirnya selesai dengan indah. Penelpon menyadari bahwa operasi modusnya gagal karena sudah terputus komunikasi dengan sang ibu  ini. Mari kita bedah secara singkat rahasia menjadi manusia di atas rata-rata yang disebut "silence". Â
Manusia di atas rata-rata memiliki sebuah konsep rumus yaitu diantara Stimulis dan Respon ada ruang yang namanya "Silence". Cerita diatas tentang seorang ibu yang akhirnya berhasil membatalkan niat jahat penipu justru dimulai pada saat dirinya mempraktikan ruang silence, seperti duduk diam, tarik nafas dan berwudhu.  Orang-orang yang mudah panik serta  gelisah ketika ada stimulus datang padanya sering disebut "REAKTIF" sementara mereka yang tetap memiliki ketenangan hati dan kejernihan berpikir ketika ada stimulus disebut PROAKTIF.Â
Dalam pelatihan 3 hari sendiri materi Awareness of Silence di sampaikan pada hari kedua pagi dengan tema "Window of opportunity:, karena mereka yang sering dan membiasakan dirinya dalam kebiasaan "silence" akan mudah menemukan jendela informasi tentang peluang-peluang .Â
Newton dkisahkan dalam buku The Heart of 7 Awareness ketika sedang duduk di halaman rumah dan menyaksikan buah apel jatuh, ketika memegang apel dan melakukan "silence", dengan sebuah pertanyaan mengapa buah apel jatuh kebawah , sementara bintang dan matahari justru sebaliknya, karena latihan keheninganya dalam 10 tahun akhirnya menemukan "Teori grativasi Universal" sehingga poisisnya disusun menjadi orang no 2 dalam daftar 100 manusia berpengaruh  dunia setelah Nabi Muhammad Saw oleh Michael H. Hart.
Dalam latihan The7Awareness dilatih bagaimana mengaktifkan kebiasaan 'Awareness of silence" sehingga kita selalu menemukan jawaban dari setiap persoalan yang dihadapi, manusia unggul bahkan memiliki sebuah kebiasaan baru yang disebut " 1 jam silence" yang dilakukan diantara sholat tahajud dan sholat subuh.Â
Ketika berpikir dan memikirkan solusi diantara jam yang disebutkan ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa otak kita dalam keadaaan alfastate sehingga mudah untuk menghafal, menulis dan mmembuat inovasi dan kreativitas. Inilah momen terbaik untuk belajar menjadi manusia di atas rata-rata kawan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H