Sejak sebelum menikah, aku ingin suatu hari kelak mempunyai sekolah menulis. Tapi, bukan sekolah formal. Sekolah ini seperti kursus mengarang atau menulis cerita, namun punya kurikulum yang bagus. Waktu kecil, aku memang suka mengarang cerita namun akibat kurang bimbingan, aku kurang berkembang. Tidak berani mengirimkan karya hingga baru berani mengirimkan ke media saat duduk di bangku kuliah. Waduh, kelamaan ya?
Setelah menikah, aku pernah mengajar di SDIT Baitul Muslim Way Jepara, Lampung Timur. Di sana, aku membuka kelas jurnalistik. Peminatnya lumayan banyak. Ada anak yang berpotensi bisa menulis puisi dan cerpen. Sayangnya, masih malu mengirimkan karya, sehingga aku fasilitasi mengirimkan ke koran Lampung Post, alhamdulillah karyanya dimuat.
Ketika aku pindah tempat mengajar di Bandar Lampung, semangat untuk mengajarkan menulis sejak dini kepada anak-anak terus berjalan. Aku bersama pihak sekolah dan wali murid mengumpulkan karya anak-anak dan dibukukan. Akhirnya sebuah buku kumpulan puisi diterbitkan secara mandiri.
Melihat kemampuan menulis anak zaman sekarang sudah jauh berkembang dibanding zaman aku kecil. Saat ini, metode belajar tidak hanya tatap buka, tapi juga bisa online. Bacaan juga semakin menjamur di mana-mana. Namun, guru pembimbing menulis tetap saja dibutuhkan. Maka, aku bersama FLP Lampung, saat itu aku Ketua FLP Lampung, mengadakan beberapa pelatihan kepenulisan khusus untuk anak-anak.
Selain Ali Muakhir, kami juga pernah mengundang Rinda Mulyani wartawan Lampung Post sebagai pembicara. Memberikan motivasi kepada anak-anak untuk mewujudkan impian sebagai penulis cilik. Aku dan teman-teman FLP Lampung juga memfasilitasi anak-anak meminjam buku di Taman Baca Keliling yang kami buka setiap Minggu di Unila.
- Mendongeng. Aku bacakan buku sejak anak kecil agar memahami isi cerita
- Membelikan buku yang menarik. Beberapa buku untuk anak didesign semenarik mungkin. Maka, aku membelikan buku yang menarik untuk anak. Baik dari segi bentuk, warna dan isi cerita.
- Mengajak anak ke komunitas menulis. Aku aktif di Organisasi kepenulisan terbesar di Indonesia yakni Forum Lingkar Pena (FLP), maka anakku aku ajak untuk turut serta melihat aktivitas kepenulisanku. Semangat menulis sudah kutularkan sejak dini.
- Membimbing Menulis. Awalnya, aku kenalkan menulis puisi dan cerita berseri. Anakku menyambungkan kalimat dari kata yang aku ucapkan. Ia melanjutkan dan jadilah sebuah cerita. Selain itu aku memancing ide anakku dengan merekam. Aku siapkan hp untuk merekam pengalamannya, setelah direkam kuminta ia menuliskan kembali dan tips ini cukup disukai anakku.
- Hadiah. Setelah berhasil menuliskan cerita, aku mengirimkan karya anakku ke majalah dan koran. Saat itu karyanya dimuat dan mendapatkan uang. Ada juga mendapatkan bingkisan hadiah. Anakku suka sekali mendapatkan hasil dari ia menulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H