Mohon tunggu...
Sri Rahayu
Sri Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Blogger, penulis dan trainer kepenulisan. Dapat dihubungi di www.naqiyyahsyam.com

Blogger, penulis dan trainer kepenulisan. Dapat dihubungi di www.naqiyyahsyam.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ibu Rumah Tangga Perlu Pakai Bank Syariah

21 Mei 2016   13:24 Diperbarui: 21 Mei 2016   13:53 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi yang cerah aku membawa motorku membela Kota Padang. Sejak kemarin aku sudah dihubungi panitia, kalau aku salah satu peserta Kompasiana nangkring di Hotel Ibis Padang. Usai subuh aku berjibaku menyiapkan makanan balitaku. Untungnya suami mengizinkan aku mengikuti acara penting ini. Sebuah acara yang menambah ilmu tentang Perbankan Syariah.  Usai berpamitan dengan suami dan anak-anak, aku segera melaju dengan motor biruku dan tiba di Hotel Ibis sekitar pukul 10.00 WIB. Wah, ternyata sudah banyak pesertanya.  Senang sekali bisa bergabung. Maklum aku ibu rumah tangga yang jarang euy masuk hotel hahaha.... usai registrasi peserta yang disambut ramah oleh panitia, aku segera memasuki ruangan.

Tak lama acara dimulai. Pembicara pertama disampaikan secara menarik oleh Bu Aprilia Ratna Palupi sebagai Kepala Bagian Pengembangan Produk dan Edukasi Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan. Bu April yang mengenakan jibab kuning berwajah ceria menyampaikan materi dengan penuh semangat. Aku yang awalnya masih sedikit ilmu tentang Perbankan Syariah jadi semakin melek. Jika selama ini hanya suami yang kerap melakukan transaksi dengan Bank Syariah, kini aku jadi ingin tahu lebih banyak. Memang sih sebelum resign aku penah mengajar di sebuah SDIT yang gajinya langsung bekerjasama dengan sebuah bank syariah.  Tapi, sejak enggak ngajar lagi, otomotasi gaji suami saja yang dikelola. 

Nah, gaji suamiku ini kerjasama dengan Bank Konvensional. Tapi, kami tetap punya loh rekening di Bank Syariah, apalagi sejak membuat rumah, kami menggunakan jasa BPR dengan Bank Syariah, kenapa? Nah, nanti aku bahas ya!

Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syriah. hal ini diatur dlaam UU No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Menurut Bu April ada 3 pilar Bank Syariah, yakni keadilan, keseimbangan dan kemaslahatan. Nah, pengalaman kami sebagai nasabah bank Syariah sangat diuntungkan loh. Jika di Bank Konvensional itu ada Riba (penambahan pendapatan yang tidah sah), ada Maisir (Transaksi yang tidak pasti bersifat untung-untungan, Ikhtikar (praktik penimbunan), Gharar (Transaks yang objeknya tidak jelas), Haram (transaksi yang objeknya dilarang syraiah) dan Zalim (transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak lain). 

Tapi,di Bank Syariah,kita mendapatkan prinsip kemitraan, keadilan, kemanfaatan, keseimbangan dan keuniversalan.                  

Diagram Falah | Koleksi Pribadi
Diagram Falah | Koleksi Pribadi
Sistem di Perbankan Syariah ada 3, yakni BUS (Bank Umum Syariah), BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) dan UUS (Unit Usaha Syariah). Nah, aku sendiri pernah melakukan BUS dan UUS. Untuk membuat rumah, kami menggunakan jasa BPRS. Bayangkan banyak banget manfaatnya, Salah satunya biar krisis moneter atau badai kencang ya, angsurannya tetap sama. Padahal gaji suamiku ada naiknya hehhe...alhamdulillah banget euy terbantu dengan Bank Syariah.  

Tapi, mengapa ya banyak orang yang belum paham soal manfaat Bank Syariah?

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi
Bank Syariah masih dipersepsikan oleh responden individual sebagai bank yang berazaskan agama. Mereka beranggapan istilahnya susah dihapal, terus ah sama sajalah Bank Syariah dengan Bank Konvensional, lalu ada juga yang bilang transaksi di Bank Syariah lebih mahal dibanding Bank Konvensional. Parahnya ada yang bilang enggak tahu ada Bank Syariah. Huhuhu.... kemana aja tuh? 

Padahal ya, loho iB atau Perbankan Syariah sudah banyak sekali ditemui di mana-mana. Di Bank Konvensional yang sduah ada sistim syariahnya, di ATM, di pusat perbelanjaan. Masa sih belum tahu juga Bank Syariah? 

Hasil Survey Efektifitas Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah tahun 2010 (BI-MarkPlus 2010) Menyebutkan Masyarakat sudah familiar (aware) dengan perbankan syariah : istilah bagi hasil, mudharabah, musyarakah sudah dikenal masyarakat sebagai trade mark perbankan syariah. Sosialisasi produk-produk Perbankan Syariah tidak lagi menggunakan istilah Bahasa Arab, tetapi sudah menggunakan istilah umum perbankan yang sudah dikenal masyarakat dengan menambahkan kata iB atau Contoh: Tabungan iB, KPR iB, Multijasa iB. 

Perlu diketahui loh, Kampanye Aku Cinta Keuangan Syariah (ACKS) sudah lama dikampanyekan oleh Presiden Jokowi di Jakarta loh! Nah, jangan sampai ketinggalan info mengenai Keuangan Syariah ya! 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Kolesksi OJK Indonesia
Kolesksi OJK Indonesia
Pembicara keduanya disampaikan oleh Pak Devyzal dari UUS Bank Nagari sedang menjelaskan Perbankan Syariah.  Menurut Pak Dev, di Padang sudah berkembang pesat adanya Bank Syariah. Bank Syariah ini memang bukan alternatif tapi sebuah solusi. Satu-satunya yang tidak dimiliki oleh bank Konvensional tapi ada di Bank Syraiah adalah gadai. Selain itu bank Syrariah jauh lebih bagus, lebih lengkap dan lebih modern. 

Aku jadi ingat kakak iparku yang terlilit hutang akibat kerjasama dengan Bank Konvensional. Saat itu dia mengadaikan sertifikat tanah dan meminjam dana yang cukup besar untuk usahanya.  Akibat manajemen yang kurang rapi, usahanya bangkrut dan angsuran di Bank Konvensional membengkak. Tak bisa melunasi, semua barang akhirnya disita. Sungguh, rasanya sedih sekali, apalagi suami tidak mengetahui jika kakak ipar meminjam ke bank Konvensional dan Jumlah yang cukup besar itu. Jika saja diketahui dari awal, kami akan menawarkan informasi yang aman untuk meminjam saja di Bank Syariah. Insya Allah, jika usaha omsetnya sedang tak stabil, pihak bank akan memaklumi dan wajib bayar pokok saja. Tapi, nasi sudah menjadi bubur, kak ipar mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. 

Aku bersyukur suami membeli rumah dengan jasa BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah). Saat itu kami juga belum punya DP buat bikin rumah. tapi, ada tanah warisan di kampung suami. Suami meminta kerelaan Mamak untuk menjual tanah dan membeli tanah di kota. Setelah Mamak setuju, kami membeli sebidang tanah. Kebetulan ada devoloper yag mau membantu bikin rumah. Dari dialah rumah kami dibuat dan dananya dibantu kerjasama dengan Bank Syariah. Kini kami mencicil angsuran rumah di Bank Syariah. Alhamdulillah, hidup aman, nyaman dan bahagia berkat Bank Syariah.

Pulang dari acara ini nanti, aku mau mengajak ibu rumah tangga lainnya untuk melek Keuangan Syariah. Tak perlu cemas dengan istilah yang agamis. Istilah itu akan membantu para ibu selamat dunia dan akhirat. Yakinlah, terasa diawal lebih berat dan agak mahal tapi selanjutnya akan lebih mudah dan ringan. Ah, terima kasih ya Kompasiana, ibu rumah tangga kayak aku ini jadi melek Perbankan Syariah. 

Nangkring Perbankan Syariah Padang
Nangkring Perbankan Syariah Padang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun