Mohon tunggu...
NAQIA MINMAASIKA
NAQIA MINMAASIKA Mohon Tunggu... Guru - Guru

saya hobi dalam berpetualang alam dan budaya. Sehingga pekerjaan freelance tentang penelitian konservasi, kawasan karst, budaya masyarakat masih saya kaloni disela-sela waktu menjadi guru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Spot Instagramable untuk Belajar dan Berwisata

25 Maret 2023   09:53 Diperbarui: 25 Maret 2023   10:56 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mangrove tumbuhan yang hidup di pesisir pantai. Mangrove banyak tumbuh secara alami atau ditanam di daerah pesisir laut, tanaman ini dapat tumbuh di air payau ataupun air asin, mangrove juga dapat tumbuh di tanah lumpur seperti rawa-rawa, pasir pantai ataupun di bebatuan karang.

Banayuurip Mangrove Chanter sebuah nama dari eko wisata mangrove yang terletak di  Kecamatan Ujung Pangkah Gresik. Hutan mangrove ini memiliki luas 12,68 ha yang dapat digunakan sebagai tempat berekreasi juga digunakan sebagai pusat belajar dan penelitian.

Pendidikan sebagai hal yang penting bagi anak muda telah melakukan modernisasi dengan menciptakan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka memiliki program yang sangat menarik berupa kegiatan P5. Kegiatan P5 memiliki beberapa tema salah satunya ialah tema “Gaya hidup berkelanjutan” sebagai upaya menumbuhkan sikap peduli lingkungan dengan aksi nyata dalam keseharian.

Tema gaya hidup berkelanjutan sangat relevan dengan memperkenalkan peserta didik pada hutan mangrove. Di BMC peserta didik dapat berwisata dan belajar mengenai pentingnya hutan mangrove. BMC mulai didirikan pada tahun 2013 yang dipelopori oleh para nelayan di daerah tersebut sebagai upaya reboisasi, ketika di pesisir Banyuurip mulai terjadi abrasi besar-besaran, mulai sulitnya para  nelayan mencari kepiting, hingga tanpa hutan mangrove air akan meluap ke pemukiman warga.

Belajar di BMC akan membuat peserta didik merasa senang karena selain belajar peserta didik juga dapat bersua foto. Di era moderen tidak menutup kemungkinan para generasi muda suka menggunakan media masa sebagai tempat berbagi cerita keseharian. Sehingga di BMC sebagai Eko Wisata dikelola dengan sebaik mungkin hingga dapat memberikan kesan indah untuk bersua foto atau kata anak muda tempatnya instagrameble.

Sebagai media belajar BMC memiliki 17 macam tumbuhan mangrove. Peserta dapat mengetahui macam-macam tumbuhan mangrove di sana, Bannyuurip memiliki pesisir air laut yang di dominasi dengan lumpur sehingga banyak tumbuh mangrove yang tumbuh berjenis Avicennia marina, Avicennia alba, Rizophora mucronata, dan Rizophora stylosa dsb.

Banyak anak muda yang mungkin kurang mengetahui manfaat lain dari tumbuhan mangrove. Belajar di BMC akan mengajari anak memanfaatkan daun serta buah dari tumbuhan mangrove, misalnya daun Avicennia alba dapat digunakan sebagai pewarna alami batik, jenis Bruguiera Gymnorrhiza buahnya dapat diolah sebagai tepung untuk aneka kue, dan jenis yang lain dapat diolah menjadi makanan seperti sirup, selai buah, kripik, dan banyak lainnya.

Pulihnya hutan mangrove dari tindakan penggundulan telah banyak mengembalikan ekosistem biota laut dan darat di Banyuurip. Sehingga selain belajar tentang tumbuhan mangrove peserta didik dapat belajar biota-biota yang bertempat tinggal di hutan mangrove.

Banyak hewan di hutan BMC yang menarik para pengunjung. Burung akan sering dijumpai di sana, berdasarkan identifikasi terdapat 35 jenis burung yang hidup di hutan mangrove Banyuurip. Hewan monyet juga dapat ditemui di hutan ini ketika tumbuhan mangrove sedang berbuah. Ataupun kepiting-kepiting yang berhabitat di akar-akar tumbuhan mangrove.

Belajar sambil berwisata akan membuat peserta didik terkesan sehingga materi yang didapat akan mudah diingat oleh peserta didik. Memperkenalkan alam kepada peserta didik sebagai upaya agar mereka tumbuh rasa perduli dengan alam, mencintai lingkungan, dan akan membentuk karakter yang sesuai dengan tema P5 gaya hidup berkelanjutan.

sumber: wawancara dengan Bapak Mughni seorang nelayan yang termasuk dalam salahsatu pelopor berdirinya BMC

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun