Mohon tunggu...
Naqi AlfadhilaCahyanti
Naqi AlfadhilaCahyanti Mohon Tunggu... Akuntan - Universitas Negeri Malang

Mahasiswa UM

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tekanan Nilai Budaya Sopan Santun: Menghalangi Ekspresi Diri dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

22 Oktober 2024   07:39 Diperbarui: 22 Oktober 2024   07:44 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gejala fisik yang muncul adalah kondisi mudah lelah, hal tersebut sering dirasakan sebagai fenomena fisik murni dan sebagian menganggap sebagai kelelahan akibat kehilangan energi. Gejala kehilangan nafsu makan untuk beberapa penderita bisa merupakan tanda awal dan kembalinya nafsu makan mungkin menjadi tanda pula bahwa kehidupannya telah kembali. Penderita juga tidur lebih sedikit daripada orang normal dan terdapat derajat kegelisahan yang mencolok selama semalam.

Kesimpulan

Penerapan nilai sopan santun dalam masyarakat dapat memberikan manfaat dalam menciptakan interaksi sosial yang harmonis dan membangun hubungan yang lebih baik. Namun, terdapat sisi lain di mana norma kesopanan yang terlalu ketat dapat menjadi hambatan bagi individu dalam mengekspresikan diri secara jujur dan terbuka.Ketika individu merasa harus selalu menyesuaikan diri dengan standar sopan santun yang berlaku, terutama dalam menahan perasaan negatif atau dalam menyampaikan pendapat, hal ini dapat memicu dampak negatif pada kesehatan mental, seperti stres, kecemasan, dan depresi. Perasaan tertekan untuk mematuhi norma sosial seringkali mengarah pada masking, yaitu menyembunyikan perasaan sebenarnya demi menghindari stigma atau penilaian negatif dari orang lain.

Akibatnya, ketidakmampuan untuk mengekspresikan emosi dan pendapat dapat menyebabkan pertikaian batin, perasaan cemas, rendah diri, dan akhirnya berdampak pada kesehatan fisik. Gejala seperti kelelahan dan gangguan tidur sering muncul sebagai akibat dari tekanan mental yang berkepanjangan. Dengan demikian, penting untuk menemukan keseimbangan antara menjaga sopan santun dan memberikan ruang bagi individu untuk mengekspresikan diri tanpa takut akan penilaian negatif, demi menjaga kesehatan mental yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun