Mohon tunggu...
Mangasatua Sianipar
Mangasatua Sianipar Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa, hanya seorang pria yg tak tahan diam kalau melihat penguasa sudah sangat keterlaluan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Praha Betawi Kini

13 Agustus 2012   11:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:51 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada bedanya antara jaman kolonial dan kini dalam hal kekuasaan. Demi kekuasaan kompeni memberantas inlander si Pitung cs. Kini, enam partai bersekutu bagai jejeran roda panser mengusung raja kumis yang mengaku sang ahli. Yang tadinya ingin perubahan, setelah kalah dengan mudahnya ingin mempertahankan status quo. Mereka merajut dalih pembenaran, tetapi semua tahu alasan yang terpendam dalam pikiran sempit dan picik. Roda-roda panser telah merangsek dan gemeretak.  Menggerus tanah dan bumi yang diinjak-injak. Roda-roda itu ada yang terbuat dari bintang tiga, matahari yg menyinari bumi, simbol-simbol keulamaan, pohon rindang untuk berteduh, simbol agama terbesar dan simbol dakwa. Tetapi mereka menggigit gigi geram dengan nafsu memberangus idealisme dan pendamba perubahan. Jauh di sana... Baju kotak-kotak itu kelihatan bagai kilauan bintang, walau hanya menunggang kerbau dan elang di pundak. Demi DKI yang lebih baik, kepada siapakah jaman berpihak? [caption id="attachment_199936" align="aligncenter" width="516" caption="Praha Betawi Kini"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun