Seni Peran atau Seni Akting adalah seni untuk berbuat seolah-olah menjadi seseorang atau sesuatu yang bukan dirinya sendiri, sehingga sejalan dengan lakon, naskah atau konsep yang ingin dibawakan. Tidak diragukan bahwa kesenian dapat membantu untuk mengembangkan kreativitas anak, terutama bagi anak yang berusia SD.Â
Usia SD merupakan masa keemasan bagi anak untuk berekspresi kreatif. Yang artinya, kadar kreatif anak-anak usia SD masih sangat tinggi dan murni.
 Dalam upaya mengembangkan daya kreativitas anak-anak SD, Napoleon Dewantoro Wijaya (Penulis) seorang Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta yang sedang melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ganten, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar dan dibimbing oleh Dosen Pembibimbing Lapangan (DPL) Dr. Hera Heru Sri Suryanti S.Pd., M.Pd. melakukan pelatihan dasar seni peran yang diikuti oleh siswa kelas 6 SDN Ganten 02. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Agustus 2022.
Â
 Pelatihan yang melibatkan 16 siswa tersebut terbagi menjadi 2 sesi yaitu sesi Teori dan Praktik, gaya seni peran yang digunakan dalam kegiatan tersebut adalah Gaya Realistik.Â
Hal tersebut bertujuan agar siswa lebih mudah untuk memahaminya, mengingat Gaya Realistik merupakan gaya yang menekankan kenaturalan dan kemiripan dengan tokoh manusia yang sebenarnya, seni peran beraliran realistik diperankan dalam membawakan lakon pada naskah yang bercerita sejarah atau kehidupan sehari-hari dalam masyarakat yang sifatnya faktual.
 Dalam sesi Teori, siswa dikenalkan tentang jenis peran, jenis tokoh-tokoh dalam naskah drama realis, dan penulisan dialog antar tokoh. Siswa juga diperlihatkan cuplikan pementasan drama realis yang berjudul "Beruang Penagih Hutang", hal ini penting untuk membantu mereka memahami konsep peran realis serta menjadi stimulus mereka untuk sesi selanjutnya.
 Pada sesi Praktik, siswa diperkenankan untuk memerankan salah satu tokoh yang ada dalam cuplikan pementasan yang sudah mereka lihat di sesi sebelumnya, siswa juga diajarkan tentang cara berdialog antar tokoh dalam sebuah naskah. beberapa siswa terlihat sudah kehilangan fokus karena hari sudah menjelang siang, namun banyak dari mereka terlihat antusias saat mengikuti kegiatan yang ada.
 Selain melatih keterampilan dan daya kreativitas siswa, kegiatan Pelatihan Seni Peran dan Artikel ini diharap dapat memberikan manfaat positif bagi yang mengikuti dan membacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H