Aku gak mau menjadi setan
Yang menakutimu
Aku gak mau menjadi iblis
Yang menyesatkanmu
(Sepenggal lagu Slank “VIRUS”)
Virus Corona (COVID-19) mengubah segalanya menjadi berbeda, dunia seakan terlumpuhkan dengan sesuatu bentuk dengan partikel diameter 125 nanometer sekitar 0,125 micrometer. Tidak dapat terlihat namun mematikan, sungguh luar biasa. Corona virus disease 19, yang kemudian menjadi nama resmi virus corona sekarang merupakan musuh dunia saat ini.
Arogansi segala bentuk di dunia terkalahkan dengan Virus ini. Semua terhenti tak bergeming, bukam seribu bahasa. Manusia dengan segala power yang dipunyai kekuasaan, kekuatan, pengaruh serta keserakaan diam… ditelan bumi.
Perang di mana-mana yang hanya menunjukan kekuatan masing-masing Negara terhentikan. Semua sepi tak bersuara, tiada berita penyerangan sana-sini, pembunuhan, penganiayaan, dan banyak berita yang mengerikan sekalipun. Dunia terbius oleh virus corona yang bertebaran secara liar mencari mangsa.
Sekarang Nampak terlihat semua Negara sama, tidak ada Negara adikuasa, Negara blok barat, blok timur, Negara miskin maupun Negara kaya semua terjangkit virus mengerikan ini. Apakah ini rencana Tuhan untuk mengurangi manusia yang sudah penuh sesak di dunia ini?
Jika membaca Kitab Suci Perjanjian lama tentang Menara Babylonia ini berdiri setelah zaman Nabi Nuh pasca banjir bandang. Penduduk pada zaman itu dianugerahi dengan kekuatan-kekuatan fisik yang lebih dan keperawakan yang gagah dibanding dengan bangsa-bangsa lain.
Menara itu dibuat untuk bisa menuju ke surga. Namun Allah tidak menghendakinya hal seperti itu, dengan mengacaukan bahasa mereka menara itupun tidak jadi terwujud.
Menara inilah yang dikenal hingga saat ini sebagai simbol keangkuhan dan kesombongan manusia. Bisa menjadi permenungan dengan kejadian Menara Babel dengan kejadian sekarang ini. Apakah dengan segala kesombongan manusia yang tak hentinya dipatahkan dengan virus ini? Apakah Tuhan lagi bertindak?
Manusia serang menyerang dengan mempertontonkan kekuatannya. Pertunjukan senjata berlomba-lomba sekuat mungkin hanya untuk memusnahkan dunia. Merusak alam dengan segala kekuasaannya. Hutan-hutan terkuras serta hewan-hewan menyerit tidak dapat berteduh.
Perut bumi terkoyakkan oleh penambang-penambang hanya ambisi manusia akan keserakaan. Tanpa disadari inilah menara Babel yang dibuat saat ini. Kesombongan manusia merusak segalanya yang Tuhan percayakan kepadanya.
Menara Babel sudah dibangun setengah, Tuhan bertindak untuk menghentikan ini semua. Kesombongan manusia sudah tidak bisa terbendung liar dan serampangan sudah tidak memandang ke-manusiawian, yang dipikirkan keegoisan semata.