Merupakan metode dimana kebutuhan air tanaman dikurangi hingga tanaman masuk dalam kondisi stres. Kondisi ini dapat dilihat dari daun yang layu dan batang-batang tanaman yang terlihat kusut kusam. Dalam keadaan seperti itu, secara fisiologis tanaman akan mengalihkan nutrisi yang diserap, khusus untuk pembentukan bunga dan buah demi menjaga keberlangsungan hidup spesiesnya.
Ketika tunas bunga sudah mulai bermunculan, lakukan penyiraman yang disertai dengan pupuk baik cair atau padatan. Dan pada saat tanaman mulai membenahi kinerja fisiologisnya, upayakan untuk melakukan penyiraman dengan teratur, karena jika tanaman mengalami kekurangan air yang kedua kalinya, maka akan menyebabkan kerontokan pada bunga. Lakukan penyiraman seperti metode penyiraman diatas agar pembentukan buah berjalan baik dan kondisi fisik tanaman tidak terganggu.
2. Pelukaan Batang
Metode ini merupakan suatu upaya untuk menghambat pergerakan hasil fotosintesis dari daun ke akar untuk sementara. Dengan dilakukannya pelukaan pada pangkal batang akan terjadi akumulasi karbohidrat dan hormon didaerah batang yang terluka sehingga dapat merangsang pembentukan bunga.
Perlu diingat bahwa metode ini beresiko melukai tanaman secara fatal, karena itu gunakanlah pisau yang steril dan saat melakukan pelukaan, jangan sampai mengenai xilem, karena jika xilem mengalami gangguan, secar fisiologis tanaman akan mengalihkan nutrisi untuk membenahi fisiknya yang terluka.
Hal ini justru akan menghambat pertumbuhan tanaman bahkan berakibat kematian jika terinfeksi oleh patogen-patogen berbahaya
3. Pemangkasan Akar
Metode pemangkasan akar juga berpengaruh dalam pembentukan bunga. Hal ini bisa terjadi karena pemangkasan akar dapat memicu pertumbuhan rambut akar baru yang mengoptimalkan penyerapan nutrisi. Nutrisi yang diserap dalam jumlah banyak tersebut diolah pada proses fotosintesis dan disalirkan kembali ke akar. Namun nutrisi yang kembali ke akar tentunya hanya dalam jumlah yang sedikit karena sudah dilakukan pemangkasan. Dengan demikian, secara fisiologis tanaman akan mengalihkan nutrisi tersebut untuk pembentukan bunga dan buah.
Dalam melakukan pemangkasan akar, gunakanlah alat pemotong yang steril dan jangan lupa untuk menyiapkan fungisida. Setelah akar dipangkas, sebaiknya rendam bagian perakaran tanaman tersebut kedalam larutan fungisida. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah infeksi patogen berbahaya karena dalam proses pemangkasan, akan menyebabkan luka pada perakaran
4. Penggunaan ZPT
Untuk melakukan metode penggunaan ZPT ini, pelaku budidaya tidak perlu repot untuk membeli hormon pengatur tumbuh di pasaran. Namun cukup menggunakan metode yang biasanya digunakan untuk penanggulangan hama penyakit. Contohnya : pada tabulampot jambu biji yang terserang kutu putih. Gunakanlah bio insektisida yang memiliki fungsi ganda yaitu, mengandung senyawa yang membu mengendalikan hama tersebut dan memiliki kandungan fitohormon yang tinggi.