Karat, sebagai efek oksidasi pada besi, seringkali menimbulkan kerapuhan dan mengancam stabilitas konstruksi. Namun, tidak semua proses pengkaratan pada besi sama. Terdapat delapan reaksi karat berbeda yang perlu diidentifikasi. Selain pemahaman terhadap bentuk-bentuk ini, mengetahui proses terjadinya dan langkah-langkah pencegahan yang efektif juga sangat penting.Â
Dengan pemahaman ini, Anda akan lebih mampu melindungi struktur besi Anda dari dampak negatif karat. Simak ulasan di bawah ini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Baca Juga:Â Risiko Karat Besi untuk Kesehatan, Ini Dampaknya!
Berbagai Reaksi Karat pada Besi
1. Korosi Erosi
Korosi ini terjadi saat cairan mengalir melalui besi. Paling sering terlihat sebagai gelombang pada permukaan besi karena cairan tersebut mengikis lapisan film dan bereaksi dengan besi, mempercepat kerusakan.
2. Korosi Merata
Dapat terjadi pada permukaan sebagian atau keseluruhan besi. Dapat terjadi akibat paparan zat kimia atau elektrokimia.
3. Korosi Sumuran
Terjadi lokal pada permukaan terbuka akibat buruknya cat pelapis atau kerusakan film pelindung.
4. Korosi Retak Tegang
Diakibatkan oleh tegangan lingkungan, mengakibatkan keretakan dan karat pada besi.
5. Korosi Galvanik
Melibatkan dua besi dengan beda potensial, menyebabkan korosi pada besi dengan potensial lebih rendah.
6. Korosi Celah
Terjadi pada celah yang merupakan kelanjutan dari korosi merata.
7. Korosi Intergranular
Mengganggu butiran dalam struktur besi, mempengaruhi kekuatan dan keutuhan material.
8. Korosi Mikroba
Disebabkan oleh aktivitas mikroba yang menghasilkan asam korosif, terutama terjadi di lingkungan yang terkena air laut.