Mohon tunggu...
Naomi Nur
Naomi Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang yang menyukai fantasi dan berkarya dalam tulisan, berbagai jenis tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pelayan atau Penonton? Mengambil Pelajaran dari Moana 2 untuk Ladang Tuhan

28 Desember 2024   22:08 Diperbarui: 29 Desember 2024   17:24 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika pelayanan menghadapi tantangan baik itu kekurangan dana, konflik internal, atau penolakan dari dunia apakah kita melihat itu sebagai ujian iman, atau alasan untuk mundur? Roma 5:3-4 mengingatkan kita bahwa kesengsaraan menghasilkan ketekunan, dan ketekunan menghasilkan karakter.

@lexiyahleii
@lexiyahleii

Penonton atau Pelayan? Pilihan yang Menentukan Hidup Kekal

Moana memilih untuk bertindak meskipun ia tahu risikonya. Tapi tidak semua di desanya melakukan hal yang sama. Ini adalah refleksi yang mendalam: apakah kita hanya menjadi penonton yang mengamati pelayanan dari kejauhan, atau benar-benar melibatkan diri?

Yesus berkata dalam Matius 9:37, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit." Jika kita merasa tidak siap, mungkin kita perlu bertanya: apakah kita menunggu kesiapan, atau justru menunda karena takut?

@lexiyahleii
@lexiyahleii

Saatnya Bangkit dan Melayani

Moana menunjukkan kepada kita bahwa pelayanan bukan tentang siapa yang paling pintar atau paling kuat, tetapi tentang siapa yang memiliki keberanian untuk menjawab panggilan.

Ladang Tuhan membutuhkan pelayan yang berani keluar dari kenyamanan, menghadapi tantangan, dan membawa harapan. Pertanyaannya, apakah kita masih memiliki hati seperti itu? Ataukah kita sudah menjadi terlalu sibuk dengan hal-hal yang tidak esensial?

Saatnya berhenti menjadi penonton. Saatnya bangkit dan melayani. Dunia membutuhkan terang Kristus, dan kita adalah alat-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun