Mohon tunggu...
Naomi Nur
Naomi Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang yang menyukai fantasi dan berkarya dalam tulisan, berbagai jenis tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bara Penginjilan Membakar STT Satyabhakti: 3 Hari 4 Pembicara Anak Muda Menginjil

28 Oktober 2024   11:04 Diperbarui: 28 Oktober 2024   11:07 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yel-yel menggaung menggetarkan aula STT Satyabhakti, "Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan! Berani, berani, berani, beritakan Injil!" Pada 15-17 Oktober 2024, STT Satyabhakti menyulut semangat baru dalam penginjilan melalui rangkaian KKR dan seminar bertemakan "Nyalakan Api Penginjilan," yang dipimpin oleh TIM KAPN GSJA Indonesia.

Acara berlangsung selama tiga hari dengan menggandeng empat pembicara penuh karisma: Pdt. Frans Kansil, Pdt. Salvinus Tupen, Pdt. Simson David, dan Pak Rudi. Setiap pembicara membawa pengalaman unik dari latar belakang mereka dari mantan atlet yang kini menjadi hamba Tuhan, pengusaha yang giat menginjil, hingga mantan Katolik yang gigih dalam pelayanan. Mereka berempat menghidupkan semangat mahasiswa dengan mengajak setiap peserta melangkah berani dan mengalahkan rasa takut.

Hari Pertama: Kobaran Semangat Penginjilan dan Malam Ibadah KKR yang Menggetarkan

Kobaran semangat yang semakin menyala dan tetap konsisten| Dokumen Pribadi/Robby
Kobaran semangat yang semakin menyala dan tetap konsisten| Dokumen Pribadi/Robby

Suasana semakin bersemangat ketika lagu-lagu pujian berkumandang, disusul pernyataan kuat dari Pdt. Frans Kansil yang menyatakan, "Kita akan menuai, kita pasti menuai!" Momen ini membakar tekad mahasiswa untuk berani memberitakan Injil. Dalam sesi simulasi, mahasiswa belajar langsung metode-metode berbincang dengan yang disambut antusiasme tinggi. Peserta saling berlatih dan berkomunikasi secara aktif. Yel-yel yang diulang berulang kali menguatkan tekad mereka, rasa takut adalah senjata iblis dan hanya dengan keberanian Injil dapat disebarkan.

Mempraktikkan metode penginjilan hari pertama | Dokumen pribadi/Robby
Mempraktikkan metode penginjilan hari pertama | Dokumen pribadi/Robby
Hari Kedua: Semarak Penginjilan di Tengah Dinamika Semangat dan Keyakinan

Hari kedua tak kalah semaraknya. Hari kedua dibuka dengan antusias yang tetap menyala, semakin menyala ketika Pak Frans Kansil kembali menggaungkan "Kemuliaan bagi Allah kita!" yang disambut tepuk tangan riuh seisi ruangan chepel lantai tiga Aletheia. Beliau menjelaskan cara unik dalam penginjilan yaitu dengan memahami sedikit bahasa daerah untuk membuka peluang yang lebih baik. Tentu agar Injil dapat diawali dengan baik dan diterima dengan baik.

Pak Rudi menejelaskan metode 3 Saja, teknik pertalian 5P dan 5S dalam penginjilan. Ketika salah satu mahasiswa bertanya tentang kesulitan yang dihadapi diawal penginjilan, Pak Rudi menyatakan "Penginjilan itu mudah", memicu perdebatan kecil. Pernyataan tersebut mengundang pro dan kontra. Pak Agustinus kemudian menengahi situasi tersebut dengan menggunakan ilustrasi dari video pendek The Karate Kid, beliau mengeluarkan pendapat 

"Belajar menangkap sensitivitas, dan lakukan berulang-ulang."

 Ini menekan bahwa penginjilan bukanlah aktivitas satu kali, tetapi proses yang perlu diulangi terus-menerus untuk membangun pondasi yang kokoh.  Dilanjutkan dengan praktek lapangan yang terdiri dari beberapa kelompok. Kelompok-kelompok yang sudah dibagi, akan turun praktek di lapangan, menerapkan metode-metode penginjilan yang telah disampaikan oleh pembicara. Walaupun lelah para mahasiswa tetap semangat dan berani kabarkan injil, untuk masyarakat kota Malang di beberapa tempat tertentu.

Warna-warni sukacita pada malam KKR | Dokumen pribadi/Robby
Warna-warni sukacita pada malam KKR | Dokumen pribadi/Robby
Di malam hari, ibadah KKR kembali berlangsung, diwarnai dengan sukacita yang konsisten dan semangat yang tak luntur. Para pembicara yang berpengalaman menguatkan hati mahasiswa, memberikan. Tidak hanya sekadar berdoa, mereka mendorong mahasiswa untuk berani mendeklarasikan Injil dengan penuh keberanian, siap untuk berbagi pesan keselamatan kepada siapa saja yang mereka temui.

Khidmat yang begitu terasa pada malam KKR | Dokumen pribadi/Robby
Khidmat yang begitu terasa pada malam KKR | Dokumen pribadi/Robby
Suasana haru pun kian terasa saat para dosen, mahasiswa, dan pembicara bersama-sama maju ke depan, menyerahkan hati dan visi mereka dalam pelayanan yang dijalankan. Setiap doa yang terucap dipenuhi harapan agar panggilan mereka sebagai pewarta Injil semakin kokoh. Hal tersebut menjadi momentum penting, menutup rangkaian ibadah dengan penuh keintiman, seakan memahatkan dalam hati mereka tekad untuk setia dalam panggilan pelayanan.

Hari Ketiga: Menyimak Hasil Penginjilan Lapangan

Di hari terakhir, sesi evaluasi dan berbagi pengalaman menjadi puncak acara. Setiap kelompok membagikan kisah penginjilan di lapangan, suka duka, dan keberhasilan. "Bagaimana mengalihkan topik itu agak sulit," ujar Michelle, salah satu peserta. Christian menambahkan, "Kami kesulitan menemukan waktu yang pas karena banyak target kami masih punya kesibukan." Namun, semangat mereka tak surut.

Titik Balik yang Membara

Selama tiga hari, seminar ini tidak hanya menjadi ajang diskusi dan pembelajaran, tetapi juga medan latihan langsung bagi mahasiswa STT Satyabhakti. "Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan" bukan sekadar yel-yel, tetapi prinsip hidup  yang kini tertanam kuat di hati para peserta. Semangat berkobar, takkan padam dan kini mereka siap menghadapi tantangan untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun