Pernah mendengar tentang filsafat? Sebelum membahas lebih lanjut tentang pemakaian istilah dalam dunia filsafat. Mari terlebih dahulu mengetahui tentang apa itu filsafat, setidaknya agar asing di telinga saat mendengar kata tersebut dilafalkan.Â
Istilah filsafat sendiri berasal dari kata Philos yang berarti "cinta" dan Sophia yang berarti "kebijaksanaan", maka secara etimologi filsafat memiliki arti cinta akan kebijaksanaan.Â
Tidak jarang apabila mendengar kata "filsafat" sebagai istilah populer seringkali disalahartikan sebagai suatu hal yang rumit, sulit untuk dimengerti, dan parahnya lagi filsafat sering dianggap pembahasannya tidak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, atau bahasa ilmiahnya tidak menyentuh realitas "abstrak".
Padahal sesungguhnya pembahasan filsafat seringkali berkaitan dengan persoalan yang pernah dipikirkan oleh semua orang. Filsafat yang sering dianggap sebagai ilmu yang sulit, hanya berpikir, tidak bertindak, dan tidak bermanfaat justru sebenarnya dengan mempelajari filsafat seseorang akan menemukan pertanyaan-pertanyaan mendasar yang menjadi fondasi kehidupan mereka. Entah itu terkait dengan keberadaan manusia sebagai manusia, maupun keberlangsungan hidup manusia di dunia.Â
Sebagaimana diketahui secara umum, bahwa filsafat merupakan ibu dari segala ilmu pengetahuan, karena pada dasarnya filsafat mencakup dan mempelajari dasar dari semua ilmu pengetahuan, baik logika, hukum, agama, pendidikan, ekonomi, Jawa, dan lain sebagainya.Â
Filsafat bukan lagi mempelajari tentang ilmu praktis, akan tetapi dalam filsafat akan dipelajari mengenai "keberadaan" atau eksistensi segala sesuatu yang ada. Maka sebenarnya dengan mempelajari filsafat seseorang akan mengetahui hakikat ilmu pengetahuan, bukan hanya yang bersifat praktis saja, dan akan bersentuhan dengan pertanyaan yang sangat mendasar.Â
Dalam dunia filsafat juga tentunya dikenal begitu banyak istilah yang penafsirannya berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lainnya. Salah satu istilah yang dikenal ketika seseorang mempelajari filsafat adalah "refleksi filosofis" dan "relevansi filosofis."Â
Tentunya sebelum membahas lebih lanjut mengenai kedua istilah tersebut, perlu diketahui lebih dulu bahwa refleksi filosofis merupakan sebuah pertanyaan mendasar atau bisa disebut sebagai sebuah refleksi yang sebenarnya mengungkapkan sebuah "Weltanschaung" (pandangan tentang dunia) atau horizon tertentu.Â
Sedangkan ketika berbicara mengenai relevansi seringkali memang terkait dengan hal-hal yang memiliki keterkaitan atau berhubungan, dan biasanya terdiri dari dua variabel tertentu. Maka secara definisi relevansi filosofis merupakan hubungan atau keterkaitan antara suatu pemikiran filsafat tententu dengan kehidupan manusia.Â
Tak jarang mencari relevansi filosofis pemikiran tertentu dengan kehidupan nyata sangatlah sulit, meskipun dalam dunia filsafat dikenal dua istilah tersebut. Namun pada dasarnya yang lebih tepat digunakan ialah istilah "Refleksi Filosofis", salah satu alasannya adalah karena apabila membahas mengenai pemikiran tokoh tertentu tentu bukan dicari relevansi filosofis tetapi refleksi filosofis dari pemikiran tersebut.
Begitu pula dalam konteks kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari, dalam setiap yang dilakukan oleh seseorang tentu dapat direfleksikan, salah satunya secara filosofis, namun apabila relevansi filosofis bellum tentu apa yang dilakukan dan diteliti seseorang memiliki relevansi secara filosofis.Â