Mohon tunggu...
naomi jessica
naomi jessica Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Suka makan dan tidur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kearifan Lokal Jawa Timur yang Dipengaruhi Perkembangan IPTEK

29 Februari 2024   12:44 Diperbarui: 29 Februari 2024   12:56 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       

                                  Naomi Jessica

                                        12 IPS 3 

              SMAN 3 KABUPATEN TANGERANG

     Jawa Timur, sebagai salah satu provinsi di indonesia, memiliki kearifan lokal yang kaya dan mendalam. Kearifan lokal ini mencerminkan warisan budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam mengeksprolasi contoh kearifan lokal di Jawa Timur, kita dapat memahami dan mengapresiasi kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Melalui pelestarian dan pengembangan kearifan lokal ini, generasi mendatang dapat terus merasakan keindahan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

     Jawa Timur memiliki wilayah terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa. Letak Geografis Provinsi Jawa Timur adalah 1110' -- 1144' Bujur Timur dan 712' -- 848' Lintang Selatan. Provinsi Jawa Timur yang merupakan Provinsi Terbesar di Pulau Jawa ini memiliki luas wilayah sebesar 47.799,75 Km2. Pulau Madura merupakan Pulau Terbesar di Provinsi Jawa Timur.Jumlah penduduk sebanyak 39.107.095 jiwa. Banyaknya Jumlah Penduduk di Provinsi Jawa Timur ini menjadikan Provinsi Jawa Timur sebagai Provinsi yang memiliki Jumlah Penduduk Terbanyak kedua di Indonesia setelah Provinsi Jawa Barat.

Berikut adalah contoh dari kearifan lokal di Jawa Timur:

     Tulungagung dikenal kaya akan kesenian, salah satunya jaranan. Kesenian jaranan telah lama berkembang secara turun-twmueun. Tulungagung memiliki beberapa jenis jaranan, diantaranya Jaranan  Jawa, Jaranan Pegon, Jaranan Sentherewe, dan Jaranan Campursari.Jaranan Pegon merupakan wujud akulturasi budaya antara kesenian jaranan dengan wayang orang yang gerakannya mengadopsi gerakan wayang orang. Jaranan ini kerap ditampilkan dalam ritual nadzar yang diadakan masyarakat Tulungagung

     Misalnya, jika seseorang bernadzar ingin sembuh dari sakitnya dan mau mengundang jaranan pegon. Saat melakukan riyual nadzar yang dinama kan ' ndhuthut kupar luwar ' yaitu ketika Jaranan Pegon'  mengeluwari ' nadzar orang tersebut. Hajatan nadzar yang menampilkan Jaranan Pegon secara tidak langsung memberikan ruang bagi keberlangsungan upaya pelestarian kesenian ini.

     Sayangnya dengan berkembangnya teknologi sekarang membuat para gen z melupakan tradisi yang ada di jaman dulu karena lebih tertarik dengan game,sosmed dan semacamnya. Tetapi jika kita bisa menggunakan teknologi itu dengan baik bisa membuat tradisi itu kembali lagi dan kita sebagai pewaris dari budaya tersebut harus bisa melestarikan nya lagi agar budaya itu tidak hilang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun