Kamila adalah anak yang sangat penurut. Kamila bercita cita menjadi pemain film namun karena sebagian besar keluarganya adalah seorang dokter, dia pun dituntut untuk menjadi seorang dokter. Sebenarnya dia tidak ingin mengikuti keinginan keluarganya tapi dia tidak ingin mengecewakan keluarganya.
Dia pun masuk sekolah kedokteran dan selalu berusaha untuk menikmati masa sekolahnya dan melakukan yang terbaik di sekolahnya, tapi pada akhirnya dia tidak bisa menikmati masa sekolahnya. Dengan tugas yang banyak dan menjadi dokter bukanlah keinginannya. Kamila menjadi sering sakit dan stres, saat kamila sedang lelah dengan sekolahnya dia melampiaskannya dengan berakting di depan cermin, hal tersebut membuat stres kamila hilang.Â
Kamila sudah sangat nyaman dan senang berakting, dia pun memberanikan dirinya untuk berbicara kepada keluarganya. Dia memberitahu bahwa dia ingin berhenti dari sekolah kedokteran dan ingin mengasah kemampuan beraktingnya. Keluarganya menentang hal itu, tapi kamila tetap ingin mewujudkan mimpinya sebagai pemain film. Kamila mulai mengikuti banyak casting -- casting film dan ternyata kamila lolos di salah satunya. Walaupun hanyaa menjadi pemeran pembantu tapi Kamila sangat senang.
Dua tahun berjalan kini Kamila menjadi pemain film nomor 1 di Indonesia, dia sukses menjadi seorang pemain film. Karena dia melakukan apa yang dia inginkan. Jadi kita boleh membahagiakan orang lain tapi kita harus ingat untuk membahagiakan diri sendiri karena menjadi diri sendiri itu sangatlah penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H