Mohon tunggu...
Naomi Excel
Naomi Excel Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Generasi Millenial Harus Jadi Pemilih Pasti Bukan Pemilih Galau!

29 November 2018   21:08 Diperbarui: 29 November 2018   21:42 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Generasi Millenial adalah generasi muda yang lahir sekitar tahun 1980 -- 2000an yang berarti pada tahun ini berusia 17 -- 38 tahun. Generasi ini lahir dengan situasi yang sudah ada teknologi. Dari 255 juta penduduk Indonesia, terdapat 81 juta yang merupakan generasi millenial. Generasi ini memiliki ciri sebagai generasi yang memiliki standar yang tinggi pada sesuatu karena mereka sudah akrab dengan standar international yang dilihat mereka dari sosial media. Selain itu mereka juga cenderung apatis dengan politik karena menganggap politik itu hanya mengandung unsur negative seperti kebencian.

Sifat generasi millenial tersebut ternyata sungguh dapat berdampak pada pemilu yang akan dilakukan April 2019 nanti. Dicatat terdapat 15-20% pemilih merupakan pemilih pemula pada pilpres mendatang. Generasi muda akan cenderung menjadi 'Pemilih Galau' karena hanya memilih calon presiden sesuai dengan pilihan orang tua / temannya karena sifat apatisnya pada politik. Namun seharusnya, kita sebagai generasi muda harus mematahkan sifat tersebut. Kita harus menjadi seorang 'Pemilih Pasti' yang mengenal dan dapat menilai sendiri siapa yang akan kita pilih.

Melihat besar pengaruh Generasi Millenial, masing-masing pasangan capres-cawapres 2019 berlomba-lomba menggaet simpati dari generasi ini. Mulai dari Prabowo yang berubah menjadi The New Prabowo yang lebih cair, sangat mendengar, dan menghormati agar dapat lebih nyambung dengan Generasi Millenial menurut Sandiaga Uno. Prabowo juga menjadi lebih lentur dalam berbusana agar tidak terkesan kaku. 

Sedangkan Jokowi lebih dapat menarik perhatian Generasi Millenial dengan gayanya yang santai tapi juga gaul di media sosial seperti twitter dan youtube. Jokowi memiliki gaya kepemimpinan yang sangat diapresiasi oleh kaum mienial menurut Sekjen PDIP, Hasto Kritiyanto. Mereka berdua sama-sama memiliki kesamaan melakukan yang Generasi Millenial lakukan agar dapat nyambung dengan mereka. Cawapres Sandiaga Uno yang masih muda ini yakin Ia mampu merangkul anak muda.

Kedua capres dan cawapres, Prabowo -- Sandi dan Jokowi -- Ma'aruf sama-sama telah menyiapkan program unggulan mereka dalam merangkul Generasi Millenial. Salah satu cara Jokowi merangkul anak muda dengan memulai program seperti LRT (Light Rail Transit) yang dikerjakan oleh anak muda uasia 32-35 tahun dan tim mereka. Sedangkan Prabowo dan Sandi memiliki program merevitalisasi peran Koperasi Unit Desa dengan menumbuhkan kewirausahaan pada generasi muda.

Masing-masing capres-cawapres masih memiliki banyak program yang baik untuk memajukan Negara Indonesia. Maka dari itu, internet dan sosial media dapat menjadi tempat sebagai sumber Generasi Millenial Indonesia mengenal lebih dalam siapa saja dan apa saja program dari calon presiden kita. Sebagai Generasi Muda kita harus lebih mengenal dan ambil bagian dalam kemajuan bangsa Indonesia ini. Dengan teknologi yang Generasi Millenial kuasai, seharusnya mereka mampu untuk lebih membangun bangsa Indonesia. Hal besar tersebut dapat dimulai dari hal kecil seperti ikut serta dalam pemilu pilpres ini.

Cukup hati yang galau, jangan jadi 'Pemilih Galau'!

sumber :

merdeka.com

katadata.co.id

rumahmillennials.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun