Dengan inovasi luar biasa yang terus berkembang dari waktu ke waktu, Artificial Intelligence (AI) telah sukses menggemparkan dunia teknologi. Hingga kini, AI terus menerus berkolaborasi dengan berbagai jenis teknologi untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru. Augmented Reality (AR) menjadi salah satu teknologi yang dapat menghasilkan inovasi menakjubkan apabila dipadukan dengan AI. Selain itu, pengunaan AI dalam AR juga turut membuka potensi yang belum pernah terbuka sebelumnya.
      Area dimana AI berperan penting dalam pengembangan teknologi AR ialah dalam pengenalan objek dan pencitraan. AI dapat mengidentifikasi objek secara real-time dengan memanfaatkan teknik deep learning seperti Convolutional Neural Networks (CNN). Hal ini memungkinkan AR untuk menampilkan informasi tentang objek tersebut dan meningkatkan pemahaman pengguna akan dunia sekitarnya. Contohnya, AR yang diintegrasikan dengan AI dapat memberikan informasi tentang suatu bangunan bersejarah ketika pengguna memusatkan ponsel mereka pada bangunan.
      Contoh inovasi lain dari penggabungan AI dan AR adalah adanya peningkatan interaksi antara manusia dan mesin. AR dapat memahami perintah suara pengguna dan memberi respons melalui Speech Recognition dan Natural Language Processing (NLP). Hal ini memberi kemudahan bagi pengguna untuk berkomunikasi dengan AR secara efektif. Contohnya misal, adanya asisten virtual yang dapat menggunakan perintah suara untuk mengajarkan pengguna untuk merakit suatu furnitur secara langsung.
      Selain itu, AI juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas grafis yang dimiliki AR. Dengan menggunakan teknik layaknya Generative Adversarial Networks (GAN), AR mampu menghasilkan gambar yang lebih realistis dan menakjubkan. Hal ini tentunya membuat banyak pengguna menjadi tertarik untuk menggunakan AR.
      Namun, masih ada masalah dalam menginterasikan AI dengan AR. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut dalam ketersediaan data yang diperlukan untuk melatih model AI. Selain itu, perlu adanya pemrosesan real-time untuk menjaga responsivitas dari AR. Selanjutnya, perlu juga untuk mempertimbangkan risiko privasi yang mungkin saja muncul dari pengembangan inovasi ini.
      Walaupun demikian, integrasi antara AI dan AR memiliki potensi yang sangat besar. Kita dapat menanti terobosan yang lebih besar dalam pengalaman pengguna dan aplikasinya dalam berbagai bidang. Bidang ini meliputi pendidikan, pelatihan, hiburan, hingga sektor bisnis.
Nama  : Naomi Gloria Banurea
Program studi : Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan
Daftar Pustaka:
Bacca, J., Baldiris, S., Fabregat, R., Graf, S., & Kinshuk. (2014). Augmented reality trends in education: A systematic review of research and applications. Educational Technology and Society, 17(4), 133--149.
Li, V., Amponis, G., Nebel, J.-C., Argyriou, V., Lagkas, T., & Sarigiannidis, P. (2021). Object Recognition for Augmented Reality Applications. Azerbaijan Journal of High Performance Computing, 4(1), 15--28.https://doi.org/10.32010/26166127.2021.4.1.15.28
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H