Mohon tunggu...
Naomi Butar Butar
Naomi Butar Butar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Palangka Raya

Hobi berbelanja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia Kaya Raya, tapi Mengapa Masih Banyak yang Miskin?

7 Oktober 2024   13:14 Diperbarui: 10 Oktober 2024   13:04 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   - Pemberantasan korupsi secara sistematis

   - Reformasi birokrasi untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik

Paradoks kemiskinan di tengah kekayaan alam Indonesia bukanlah takdir yang tidak bisa diubah. Diperlukan komitmen kuat dan kerja sama semua pihak untuk mentransformasi potensi kekayaan alam menjadi kesejahteraan yang nyata bagi seluruh rakyat. Pemerintah harus mengeluarkan regulasi kebijakan yang lebih pro kepada rakyat kecil dan skema pengelolaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Sementara itu, masyarakat harus sadar betul tentang situasi krisis ini dan mengontrol serta mengkritisi setiap tindak tanduk wakil kita yang tidak mementingkan kemasalahan rakyatnya. Dengan gerakan bersama antara pemerintah dan masyarakat, Indonesia dapat menjadi negara yang sebenarnya kaya dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya. Untuk mengatasi kemiskinan ini, perlu dilakukan perubahan yang signifikan dalam pengelolaan sumber daya alam, meningkatkan kualitas pendidikan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesejahteraan sosial dan ekonomi. Indonesia memiliki semua modal untuk menjadi negara maju dan sejahtera. Kunci utamanya adalah komitmen untuk melakukan transformasi mendasar dan implementasi kebijakan yang konsisten. Dengan pendekatan yang tepat dan kerja keras semua pihak, cita-cita mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dicapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun