Mohon tunggu...
Nilam Ayu Oktavia
Nilam Ayu Oktavia Mohon Tunggu... Seniman - Pelajar

Belajar adalah kunci kesuksesan. Penulis Puisi dan Pembaca puisi (sebagai juara 1 pada ajang cipta puisi dan baca puisi sekabupaten Lumajang)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Mati

9 Januari 2019   21:32 Diperbarui: 9 Januari 2019   21:34 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Disinyalir angin berhembus

Merentangkan pagi jauh lepas

Sejajar kemauan hati membekas

Tatkala sedikit lara terkelupas

Hutang hidup membabi buta

Kala sendu memecah suasana

Lotre tiba... Ini batas akhir waktu

Genangan air tak terelakkan

Bak hujan deras berjatuhan

Mungkin aku lelah...?!

Terlelap dalam tidur panjang

Ruh ku melayang 

Jasad itu aku ...aku dimana?

Terbaring kaku...tak lagi berbicara

Mengapa mereka berkerumun?

Memanggil nama terbata-bata

Aku disini!!!Di hadapanmu semua!!!

Batasan qadar datang 

Membingungkan....

Saat ini terdiam sendiri

Kesal

Menyesal

Lalu mati...

Nilam Ayu Octavia

Lumajang,09 Januari 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun