Mohon tunggu...
Nan Utakata
Nan Utakata Mohon Tunggu... Lainnya - Biasa dipanggil utakata

Hamba allah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akulah Pecundang

11 Januari 2020   19:05 Diperbarui: 12 Januari 2020   03:22 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tumbang teraniaya kehidupan
Tertusuk ujung-ujung panah beracun
Yang menyebar dengan cepat,
Mengalir pada setiap pembuluh darah
Aku terkapar, tubuhku mati rasa
Tumbang sebab tak punya penawar

Aku bingun
Bingun pada diri sendiri
Bahwa aku terlalu mudah larut, patah dalam setiap masalah.
Aku melayang, terbang pada bayangan-bayanyan hidup
Mencari lubuk-lubuk jati diri
Bahwa sebenarnya siapa aku ini
Hanya sebilah tombak patah
Sebab ujung tekadku tumpul
Hanya sebuah perisai lemah
Sebab tumbang oleh satu panah

Aku hanyut dalam ruang batin
Mencari opsi-opsi jati diri
Walau dengan pilihan yang sama
Bahwa aku hanya seorang pecundang

Utakata 5 Januari 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun