Mohon tunggu...
Nan Utakata
Nan Utakata Mohon Tunggu... Lainnya - Biasa dipanggil utakata

Hamba allah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Maafkan Bungsumu

11 Januari 2020   16:03 Diperbarui: 20 April 2020   00:55 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sreet..
(Termenung jauh)

Terngiang, Sekelumit pesan ibu:

"Sengak cong jhegeh sholat nak yeh
Tengateh e dhisanah oreng"

Dengan darahmu yang juga mengalir pada diriku, maka mudah kau sentuh jiwaku, sebatas kalimat-kalimat biasa, namun sebab itu tentangmu, maka rentan rasa haru

Bayangkan saja
Kasih sayangmu tak berkurang dengan berakhirnya masa kecilku
Tak sedikitpun memudar bersama datangnya masa tuamu

Tak perduli seberapa pecundangnya diriku, namun tetap saja kau tempatkan aku pada hati dan doa-doa terbaikmu, yakni harapan yang kian terpatri pada kebahagiaanku

Akulah darahmu
Akulah bungsumu
Kenyataan bahwa
Belum juga kau raih baktiku,
Yang padam oleh duniaku sendiri

Kenyataan kian menggoreskan benak-benak lemahku,
Rasa sesal seribu sesal
Bahwa sampai detik ini
Belum ada yang bisa kau banggakan dariku, bungsumu...

Maaf, ibu..

Utakata, 10 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun